Health & Nutrition

Waspada Gagal Jantung dan Ketahui Cara Mengantisipasinya!

5 mins 3 May 2021

Organ jantung bisa bekerja dengan baik bila tekanan pengisian atau ventricular filling dinaikkan. Saat organ ini tidak bisa berfungsi dengan baik, maka seseorang berisiko terkena penyakit gagal jantung. Gagal jantung atau heart failure adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.

Penyakit jantung ini bisa diartikan sebagai suatu end stage atau keadaan akhir di setiap penyakit yang berkaitan dengan jantung, diantaranya kelainan katup jantung, kelainan kongenital, aterosklerosis pada arteri koroner, dan infark miokardium.

Dari penjelasan di atas, gagal jantung bisa dikatakan sebagai sekumpulan gejala dan tanda yang diakibatkan oleh gangguan abnormal jantung. Bahkan penyakit ini bisa menyebabkan kematian dalam beberapa menit jika tidak segera mendapatkan penanganan.

 

Prevalensi Gagal Jantung di Indonesia

Menurut studi epidemiologi, prevalensi dan insiden gagal jantung di dunia mengalami kenaikan. Terbukti dari adanya peningkatan jumlah pasien yang dirawat karena penyakit ini. Selain meningkatnya jumlah pasien, tingkat kematian dan beban biaya kesehatan akibat penyakit ini pun semakin meningkat.

Di Indonesia sendiri, prevalensi penyakit ini mencapai 5% dari jumlah total penduduk. Angka ini dianggap lebih tinggi bila dibandingkan data prevalensi di Amerika dan Eropa yang berkisar 1%-2%. Data prevalensi gagal jantung di Indonesia juga menunjukkan hal lain. Misalnya:

  • Rerata usia perawatan gagal jantung di Indonesia cenderung lebih muda (58 tahun) daripada usia di negara Asia Tenggara lain seperti Singapura (67 tahun), Filipina (60 tahun), Thailand (67 tahun), dan Malaysia (62 tahun).
  • Pria lebih berisiko terkena gagal jantung dua kali lipat dibandingkan wanita.
  • Hipertensi dan iskemik merupakan faktor risiko utama gagal jantung yang teridentifikasi namun jumlahnya tidak sebanyak di negara Asia Tenggara lainnya.
  • Kegemukan menjadi salah satu pemicu risiko gagal jantung yang teridentifikasi pada hampir separuh penderita di Indonesia.
  • Adanya kemungkinan deteksi yang masih rendah pada penderita penyakit jantung iskemik dan hipertensi pada populasi berisiko gagal jantung di Indonesia.

Berdasarkan data prevalensi di atas, Indonesia dianggap sebagai negara dengan populasi yang rentan terkena penyakit ini. Jadi, sudah seharusnya Anda waspada mengenai jenis penyakit yang bisa merenggut nyawa ini.

 

Bahaya Gagal Jantung dan Bedanya dengan Penyakit Jantung Lain

Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Dianggap sebagai penyakit berbahaya karena dapat menyerang penderita secara mendadak bahkan bisa membuat penderita meninggal dunia. Gagal jantung merupakan bentuk dari gangguan jantung yang bisa menyebabkan kematian. Lantas apa bedanya dengan masalah penyakit jantung lain seperti henti jantung dan serangan jantung?

●      Gagal Jantung

Terjadi saat jantung tidak bisa berfungsi untuk memompa darah secara normal dengan mekanisme normal. Umumnya penderita penyakit ini mudah lelah dan capek saat beraktivitas.

●      Henti Jantung

Disebut juga cardiac arrest dimana jantung berhenti bekerja untuk memompa darah secara efektif. Misalnya, jantung berhenti bergetar dan tidak memompa darah seperti semestinya yang disebabkan oleh aritmia. Artinya jantung tersebut tidak dapat berfungsi seperti seharusnya.

●      Serangan Jantung

Adanya gangguan aliran pembuluh darah karena saluran tersumbat yang disebabkan oleh pembekuan darah. Salah satu komplikasinya dapat menyebabkan henti jantung. Banyak ahli medis yang mengatakan gagal jantung dan henti jantung bisa disebabkan oleh serangan jantung.

 

Jenis-jenis Penyakit Gagal Jantung

Terdapat ragam jenis gagal jantung dengan gejala yang berbeda, seperti:

1.      Gagal Jantung Sisi Kiri

Jenis yang umum ditemui dan muncul ketika ventrikel kiri tidak mampu memompa secara normal. Akibatnya tubuh tidak memperoleh cukup darah yang kaya oksigen. Darah pun kembali ke paru-paru sehingga menyebabkan gejala sesak napas dan penumpukan cairan. Itulah mengapa penderita penyakit ini paling sering mengalami gejala sesak napas.

2.      Gagal Jantung Sisi Kanan

Penumpukan darah di paru-paru yang disebabkan oleh gagal jantung kiri membuat bilik jantung kanan (ventrikel kanan) bekerja lebih keras. Kondisi inilah yang akan menyebabkan gagal jantung sisi kanan. Selain itu, masalah penyakit ini bisa juga disebabkan oleh gangguan paru-paru. Gejalanya adalah pembengkakan pada anggota gerak bawah (ekstremitas).

3.      Diastolik

Jenis gagal jantung yang menyerang otot jantung dan membuatnya jadi lebih kaku. Hal ini bisa disebabkan oleh aliran darah yang tidak optimal. Gejala yang umum terjadi seperti napas terengah-engah atau tersengal, khususnya saat berbaring. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah disfungsi diastolik yang umumnya lebih banyak menyerang wanita.

4.      Sistolik

Terjadi saat otot jantung tidak bisa lagi berkontraksi. Padahal kontraksi jantung sangat penting guna memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.  Kondisi ini menyebabkan otot jantung membesar dan melemah. Pria lebih rentan terkena kondisi gagal jantung ini dibandingkan perempuan.

Itulah jenis-jenis gagal jantung yang perlu Anda ketahui. Lalu apakah pemicu dari penyakit ini dan bagaimana gejala lain yang ditimbulkan dari penyakit ini?

 

Penyebab dan Gejala Gagal Jantung

Selain disebabkan oleh otot jantung yang kaku, gagal jantung dapat dipicu oleh otot jantung yang rusak atau melemah akibat penyakit lain. Untuk kasus penyakit ini, bilik jantung (ventrikel) yang berfungsi sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh tidak dapat bekerja dengan optimal sehingga otot jantung dapat melemah dan rusak.

Akibatnya jantung pun tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan darah yang seharusnya disebarkan ke seluruh tubuh. Biasanya penyebab gagal jantung adalah penyakit jantung koroner. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah arteri menyempit.

Pembuluh darah arteri memiliki fungsi sebagai penyedia darah dan oksigen ke jantung. Penyempitan tersebut nantinya akan menurunkan aliran darah ke oksigen dan akhirnya memicu serangan jantung. Gagal jantung bisa terjadi dengan perlahan dan menahun atau bahkan akut (tiba-tiba).

Maka dari itu, Anda perlu mewaspadai penyakit ini. Selain mengetahui penyebabnya, Anda juga perlu mengetahui apa saja gejala dari penyakit ini. Berikut ini gejala-gejala penyakit gagal jantung yang perlu Anda ketahui:

  • Sesak napas yang terjadi secara mendadak dan berat disertai keluarnya lendir (mucus) kemerahan dan berbusa;
  • Sesak napas ketika beraktivitas atau berbaring;
  • Adanya pembengkakan di area kaki dan pergelangan kaki;
  • Otot melemah dan mudah lelah;
  • Turunya intensitas atau kemampuan berolahraga;
  • Detak jantung yang lebih cepat dengan irama yang tidak teratur;
  • Sering buang air kecil di malam hari;
  • Mengi atau batuk terus-menerus disertai keluarnya dahak berwarna keputihan atau merah muda;
  • Berat badan naik dengan drastis akibat penumpukan cairan;
  • Adanya pembengkakan di perut (ascites);
  • Turun nafsu makan dan mudah merasa mual;
  • Turunnya konsentrasi dan kewaspadaan;
  • Rasa nyeri di dada saat terjadi serangan jantung.

Sebenarnya gejala gagal jantung bisa berbeda-beda bagi setiap penderita. Namun, Anda bisa segera memeriksakan diri pada dokter jika memiliki gejala-gejala di atas untuk mendapatkan diagnosa akurat. Bila telah didiagnosa mengidap penyakit ini, sebaiknya segera menghubungi dokter saat timbul gejala lain atau gejala yang sudah ada mulai memburuk. Ini bisa menjadi tanda bahwa pengobatan yang dilakukan belum berhasil.

 

Tips Mencegah Terjadinya Gagal Jantung

Karena penduduk Indonesia rentan terkena penyakit jantung, sudah seharusnya Anda melakukan tindakan pencegahan untuk menghindarinya. Menerapkan gaya hidup sehat menjadi salah satu solusi untuk mencegah terjadinya masalah penyakit jantung termasuk gagal jantung. Selain itu, perhatikan tips-tips berikut ini untuk menjaga kesehatan jantung dan mempertahankan kinerjanya agar tetap optimal:

1.      Menjaga Berat Badan Ideal

Kelebihan berat badan atau obesitas menjadi faktor pemicu gagal Jantung. Kelebihan berat badan memicu tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan kolesterol tinggi yang mengarah pada risiko terkena penyakit jantung. Maka dari itu, Anda perlu menjaga berat badan agar tetap ideal. Untuk mengetahui berat badan ideal, Anda bisa menghitung indeks massa tubuh (IMT) dengan menggunakan tinggi dan berat badan.

Mengukur lingkar pinggang juga bisa menjadi acuan untuk mengetahui kerentanan terkena penyakit jantung. Anda berisiko terkena gagal jantung bila lingkar perut lebih dari 80 cm untuk perempuan dan 90 cm untuk laki-laki.

Turunkan berat badan sekitar 3-5% sebagai upaya menurunkan gula darah (glukosa), risiko diabetes tipe 2, dan lemak darah (trigliserida). Penurunan berat badan agar lebih ideal dapat membantu menurunkan tekanan darah yang menjadi pemicu masalah jantung.

2.      Konsumsi Makanan & Minuman Sehat

Pola hidup sehat bisa mencegah Anda terkena penyakit jantung! Pola hidup sehat ini bisa diterapkan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, daging tanpa lemak, gandum utuh, susu rendah lemak dan makanan mengandung lemak baik. Batasi juga konsumsi garam dan lemak jahat. Untuk minuman, sebaiknya hindari minuman kemasan dan alkohol agar jantung Anda tetap sehat dan berfungsi secara optimal.

3.      Bergerak dan Olahraga

Aktif bergerak menjadi bagian dalam penerapan pola hidup sehat. Anda bisa melakukan berbagai macam aktivitas fisik rutin untuk menurunkan risiko terkena gagal jantung. Aktif bergerak juga dapat menjaga berat badan ideal serta mencegah penyakit kolesterol, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi. Lakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit untuk intensitas sedang, 75 menit untuk intensitas tinggi, dan latihan kekuatan dua kali per minggu.

4.      Jauhi Rokok

Tembakau dalam rokok memiliki zat yang dapat merusak pembuluh darah dan jantung. Rokok juga bisa menurunkan kadar oksigen dalam darah sehingga membuat jantung bekerja lebih keras untuk mensuplai keperluan oksigen ke seluruh tubuh. Bila ingin menurunkan risiko terkena penyakit jantung, segera berhentilah merokok!

5.      Istirahat Cukup dan Manajemen Stres

Tubuh yang kurang istirahat dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit berbahaya seperti depresi, gagal jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Oleh karena itu, penuhi waktu istirahat dengan tidur selama 6-8 jam setiap malam. Selain itu, lakukan manajemen stres yang lebih baik seperti meditasi, aktivitas fisik, dan relaksasi.

Gagal jantung memang salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Belum lagi tingkat kematian akibat penyakit jantung di Indonesia pun masih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Namun, bukan berarti penyakit ini tidak bisa dihindari.

Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti aktif bergerak, mengonsumsi makanan dan minuman sehat, jauhi rokok, dan memberikan tubuh waktu istirahat yang cukup.

Menerapkan pola hidup sehat perlu dibarengi juga dengan tambahan nutrisi untuk menjaga fungsi organ penting seperti jantung agar bekerja tetap optimal. Anda bisa mendapatkan nutrisi tambahan tersebut dari susu berformula PLUS seperti Anlene Gold Plus.

Selain rendah kolesterol, Anlene Gold Plus mengandung kalsium, kolagen, protein, tinggi serat, dan sumber kalium untuk penguat sendi, tulang, dan otot. Diformulasikan tanpa penambahan gula, Anlene Gold Plus cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes dan bantu menjaga kadar tekanan darah.

Terapkan pola hidup sehat untuk mengurangi risiko terkena penyakit gagal jantung! Jangan lupa juga untuk mengonsumsi Anlene Gold Plus setiap hari sebagai nutrisi tambahan untuk kesehatan tubuh Anda.