• Science of Ingredients

Meningkatkan Energi: Kekuatan Makronutrien, Vitamin, dan Susu

  • Science of Ingredients

Tingkat energi Anda dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, pola tidur, kesejahteraan emosional, dan aktivitas fisik. Namun, salah satu faktor paling penting dalam menjaga energi yang berkelanjutan adalah asupan makanan—terutama makronutrien, vitamin, dan mineral yang Anda konsumsi.

Makronutrien: Sumber Bahan Bakar Tubuh

Tubuh Anda bergantung pada tiga makronutrien utama untuk menghasilkan energi:

  • Karbohidrat – Karbohidrat adalah sumber energi paling efisien bagi tubuh. Saat dikonsumsi, karbohidrat dipecah menjadi glukosa, yang merupakan sumber utama energi bagi otak. Karbohidrat sederhana, seperti gula, dicerna dengan cepat dan memberikan dorongan energi instan. Karbohidrat kompleks, seperti serat, dicerna lebih lambat, sehingga melepaskan energi secara bertahap dan menjaga stamina sepanjang hari.
  • Lemak – Lemak adalah makronutrien dengan kepadatan energi tertinggi, menyediakan 9 kkal per gram. Meskipun lemak merupakan sumber energi yang tahan lama, penggunaannya kurang efisien dibandingkan karbohidrat. Lemak digunakan oleh sebagian besar organ dan jaringan tubuh, kecuali otak, dan biasanya dimanfaatkan saat tubuh membutuhkan energi jangka panjang.
  • Protein – Peran utama protein adalah untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Meskipun bukan sumber energi utama, protein dapat diubah menjadi energi dalam kondisi tertentu, seperti saat tubuh mengalami kelaparan atau kelebihan protein.
Vitamin & Mineral: Kunci Pelepasan Energi

Meskipun vitamin dan mineral tidak secara langsung memberikan energi, keduanya berperan penting dalam membantu tubuh mengolah energi dari makronutrien:

  • Vitamin B – Vitamin ini berfungsi sebagai koenzim dalam proses pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein untuk melepaskan energi. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan metabolisme makanan menjadi kurang efisien, yang berujung pada kelelahan dan rendahnya tingkat energi.
  • Zat Besi – Zat besi sangat penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen sangat dibutuhkan untuk mengubah makanan menjadi energi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dalam proses produksi energi, sehingga menimbulkan rasa lelah.
Dairy: Sumber Energi yang Optimal

Produk susu merupakan sumber energi yang sangat baik karena mengandung protein dan vitamin B yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan.

  • Protein Susu – Protein dalam susu berperan penting dalam memperbaiki dan membangun otot, memastikan tubuh memiliki cadangan energi yang cukup sepanjang hari. Protein ini dilepaskan secara perlahan, memberikan pasokan energi yang stabil.

Source:

1. Harvard T.H. Chan School of Public Health

2. National Institutes of Health, 2017

3. American Journal of Clinical Nutrition, 2009