Health & Nutrition

Gejala Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai Sejak Dini

3 mins 11 February 2019

Jantung adalah organ berotot yang bertugas menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh. Kebanyakan orang menganggap penyakit jantung sebagai satu kondisi. Padahal penyakit jantung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi kesehatan yang mempengaruhi jantung serta pembuluh darah dan memiliki banyak akar penyebabnya. Umumnya gejala sakit jantung mengacu pada masalah yang melibatkan pembuluh darah yang tersumbat, dan juga merujuk pada kondisi yang mempengaruhi otot, katup, dan ritme jantung.

 

Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di dunia. Memahami gejala penyakit jantung merupakan hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk mencegah masalah yang lebih serius atau bahkan kematian. Ada beberapa jenis penyakit jantung, ada yang bersifat bawaan atau ada sejak lahir.

 

Namun mayoritas penyakit jantung berkembang seiring waktu karena faktor risiko seperti pola makan yang buruk, merokok, kolesterol tinggi, diabetes, usia, stres, kurang olahraga, atau obesitas. Jenis-jenis penyakit jantung yang umum antara lain jantung koroner, aritmia, angina, gagal jantung dan penyakit katup jantung. Gejala penyakit jantung pun beragam. Saat berpikir tentang gejala penyakit jantung, yang sering terbayang di benak kita adalah nyeri di bagian dada secara mendadak dan intens. Padahal gejala sakit jantung bisa saja terlihat samar atau bahkan tampak tidak terkait dengan jantung sama sekali.

 

Yuk, waspadai gejala awal penyakit jantung agar mendapatkan perawatan lebih awal dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius! Tetapi, sebelum mengenal lebih jauh tentang gejala penyakit jantung, ada baiknya kamu mengetahui lebih jauh lagi sebahaya apa penyakit ini serta risiko yang disebabkan oleh gejala sakit jantung.

 

 

Bahaya Penyakit Jantung

 

Dari penjelasan singkat di atas, kamu sudah mengetahui bahwa penyakit jantung umumnya masalah kesehatan yang menyerang jantung. Jenis-jenis dan gejala penyakit jantung pun berbeda. Namun, jenis penyakit jantung yang paling banyak ditemui adalah sebagai berikut:

 

  • Penyakit jantung koroner; terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah di jantung.
  • Penyakit jantung bawaan; kebanyakan dialami sejak bayu dan masalah yang sering ditemui adalah adanya kebocoran pada katup jantung.
  • Aritmia; gangguan irama jantung yang mengakibatkan denyut jantung menjadi tidak normal.
  • Gagal jantung; ketidakmampuan otot jantung untuk memompa darah secara memadai ke seluruh tubuh.
  • Endokarditis atau infeksi jantung; terjadi karena adanya infeksi pada lapisan dalam jantung.

 

Bila dilihat dari jenis-jenisnya, gejala penyakit jantung memiliki perbedaan tersendiri. Misalnya pada penyakit jantung koroner, gejala sakit jantung yang akan dialami adalah nyeri pada bagian dada. Bisa juga disertai nyeri di rahang atau lengan kiri, dan sesak napas. Bagi bayi yang memiliki penyakit jantung bawaan, gejala yang dialami bisa berupa bengkak di area tungkai dan sekitar mata, berat badan tidak bertambah, serta terlihat sesak dan membiru saat menyusu atau menangis.

 

Sama halnya dengan gejala penyakit jantung yang berbeda-beda, pemicu munculnya pun berbeda pula. Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan tidak sehat, sering terpapar asap rokok, dan obesitas.

 

Penyakit jantung aritmia bisa disebabkan juga oleh gaya hidup tidak sehat ditambah dengan kelainan bawaan. Misalnya, adanya otot jantung yang mati atau tidak berfungsi dengan semestinya. Namun, terlepas dari bagaimana gejala penyakit jantung tersebut, semuanya memiliki risiko yang berbahaya bagi kesehatan hingga menyebabkan kematian.

 

Bahkan, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dari 1.000 orang, 15 diantaranya memiliki risiko menderita penyakit jantung. Atau sekitar 2,8 juta penduduk Indonesia berpotensi mengidap penyakit jantung. Menyadari risiko dan bahayanya, berbagai program kesehatan diterapkan untuk menekan risiko sekaligus mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung. Nah, agar kamu tidak termasuk dalam individu yang berisiko terkena penyakit ini, pastikan untuk menerapkan program kesehatan tersebut dalam aktivitas sehari-harimu ya!

 

 

Faktor Risiko Penyakit Jantung

 

Munculnya gejala penyakit jantung merupakan akumulasi dari berbagai faktor risiko. Berikut ini faktor risiko pemicu gejala sakit jantung yang penting banget untuk kamu ketahui:

 

  • Kolesterol

Kolesterol menjadi salah satu pemicu penumpukan plak dalam arteri sehingga menyumbat peredaran darah dan dapat menimbulkan gejala penyakit jantung. Semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah, akan semakin banyak pula tumpukan plaknya. Kadar kolesterol tinggi ditandai dengan rentang 240 mg/dL atau lebih. Angka ini akan menjadikan seseorang lebih rentan terkena penyakit jantung.

 

  • Tekanan Darah Tinggi dan Diabetes

Disebut juga hipertensi, faktor ini dapat meningkatkan penumpukan plak dan kekakuan pada arteri. Efek hipertensi pada gejala penyakit jantung hampir sama seperti diabetes. Makanya penyakit jantung dianggap sebagai salah satu komplikasi diabetes.

 

  • Merokok

Salah satu pemicu munculnya gejala penyakit jantung dan penyakit berbahaya lainnya adalah kebiasaan merokok. Zat-zat kimia yang terdapat pada rokok berisiko membahayakan pembuluh darah dan jantung serta meningkatkan risiko penyempitan arteri (atherosclerosis). Malah, bila pasien penyakit jantung masih menjadi perokok aktif, gejala sakit jantung akan semakin parah.

 

  • Kelebihan Berat Badan

Kelebihan berat badan yang mengarah pada obesitas menjadi salah satu faktor munculnya gejala penyakit jantung. Kelebihan berat badan juga pemicu penyakit jantung koroner, lho! Gaya hidup yang tidak sehat, jarang melakukan aktivitas fisik, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat menjadi penyebab kelebihan berat badan yang memicu gejala penyakit jantung.

 

Itulah beberapa faktor risiko pemicu gejala penyakit jantung. Kalau ingin terhindar dari penyakit berbahaya ini, jangan sampai deh kamu melakukan hal-hal yang akan memicu timbulnya faktor risiko di atas.

 

 

Gejala Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai

 

Mengetahui gejala sakit jantung sangatlah penting agar bisa mendapatkan pertolongan medis yang dibutuhkan. Nah, berikut beberapa gejala awal penyakit jantung yang harus diwaspadai sejak dini!

 

  • Rasa Tidak Nyaman di Dada

Rasa tidak nyaman ini bermanifestasi sebagai sesak napas,  dada seperti tertindih, terbakar, terasa penuh dan nyeri. Rasa sakit di dada menunjukkan jantung tidak menerima cukup oksigen, pembuluh darah bermasalah atau bisa jadi tanda serangan jantung. Selain dada, rasa sakit bisa menyebar pada leher, bahu dan lengan akibat rasa sakit yang ada di jantung menyebar ke sumsum tulang belakang yang berhubungan dengan otak.

 

  • Kelelahan Fisik

Kelelahan bisa menjadi tanda awal penyakit jantung, terutama pada perempuan. Bisa jadi kelelahan yang Anda rasakan merupakan gejala penumpukan di pembuluh darah atau aterosklerosis, yang menunjukkan jantung tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

 

  • Sesak Napas

Setelah melakukan aktivitas berat lumrah jika kita merasa kehabisan napas atau merasa sesak napas. Tapi, jika mengalami sesak napas padahal hanya melakukan aktivitas ringan, ini bisa menandakan masalah jantung seperti aritmia, jantung koroner, infeksi atau gagal jantung.

 

  • Bengkak pada Kaki dan Pergelangan Kaki

Pembengkakan di bagian kaki disebabkan aliran darah yang buruk, sering merupakan akibat jantung koroner atau gagal jantung. Gagal jantung bisa menyulitkan ginjal mengeluarkan air dari tubuh sehingga menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan menurunkan kadar natrium dalam tubuh. Namun kaki bengkak bisa dialami banyak orang meskipun tidak menderita penyakit jantung.

 

  • Mual dan Sakit Perut

Mual dan sakit perut memang menjadi tanda adanya gangguan pada perut atau penyakit lainnya. Namun bisa juga menjadi gejala awal penyakit jantung. Perempuan lebih mungkin mengalami gejala-gejala ini daripada laki-laki, terutama selama serangan jantung.

 

  • Batuk Terus-menerus

Meskipun batuk dapat disebabkan oleh masalah lain, tapi bisa menjadi tanda awal penyakit jantung. Batuk terus menerus dan menghasilkan dahak berdarah sering dihubungkan dengan penyakit jantung. Segera ke dokter jika Anda menderita batuk yang semakin memburuk dan tak kunjung sembuh, atau mengi sehingga sulit bernapas.

 

  • Pusing

Menderita pusing atau bahkan pingsan bisa menyiratkan aritmia atau jantung koroner. Gejala-gejala tersebut disebabkan kurangnya asupan oksigen di otak karena aliran darah yang buruk atau tekanan darah rendah. Jika perasaan ini disertai rasa tidak nyaman di dada, segera ke rumah sakit terdekat.

 

  • Nyeri Rahang, Tenggorokan, Leher

Nyeri yang menyebar dari dada atau perut bagian atas menuju rahang, tenggorokan atau leher bisa menjadi tanda awal serangan jantung.

 

  • Kulit Berwarna Pucat atau Kebiruan

Sirkulasi darah yang buruk membuat kulit menjadi pucat atau kebiru-biruan. Gejala ini dapat muncul di seluruh tubuh atau hanya di bagian tubuh tertentu. Kulit pucat dan kebiru-biruan juga menandakan adanya cacat jantung.

 

  • Irama Detak Jantung yang Tidak Beraturan

Irama detak jantung yang terasa aneh atau tidak beraturan bisa jadi menjadi gejala penyakit jantung. Bila dibiarkan, kemungkinan akan berakibat fatal pada kesehatan. Umumnya denyut jantung yang tidak beraturan dipicu oleh adanya penebalan otot di katup jantung. Akibatnya katup jantung mengalami penyempitan dan menyebabkan kebocoran jantung.

 

Mengetahui gejala penyakit jantung sejak dini sangatlah penting agar bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat. Selain itu, gejala-gejala di atas pun perlu ditangani secara serius agar tidak berdampak semakin buruk pada kesehatan. Jadi, jangan dihiraukan bila kamu mengalami gejala-gejala di atas dan segera hubungi pihak medis untuk mendapat pertolongan.

 

 

Diagnosa Penyakit Jantung

 

Mengetahui gejala penyakit jantung saja tidak cukup. Diperlukan diagnosa lebih lanjut untuk memastikan jenis penyakit jantung yang diderita. Berikut ini ada beberapa diagnosa penyakit jantung yang biasa dilakukan:

 

  • Elektrokardiogram (EKG)

Diagnosa gejala penyakit jantung ini berfungsi untuk mendeteksi irama jantung. Pemeriksaan EKG dilakukan dengan cara memasang alat sadapan yang berbentuk seperti penjepit ke tubuh pasien. Jenis pemeriksaan ini biasanya umum dilakukan pada pasien yang dianggap mengalami gangguan jantung.

 

  • Ekokardiografi

Diagnosa ini dilakukan untuk menganalisa bagian dalam jantung, fungsi katup jantung, dan fungsi pompa jantung. Selain untuk mengetahui gejala penyakit jantung, diagnosa ekokardiografi perlu dilakukan pada penderita gagal jantung, kelainan katup jantung, dan penyakit jantung bawaan.

 

  • Angiografi

Diagnosa jantung ini diterapkan dengan cara memasukan alat khusus yang berfungsi sebagai kamera pada pembuluh darah jantung. Melalui alat tersebut akan terdeteksi bila ada penyumbatan dalam pembuluh darah jantung.

 

  • Treadmill Test

Dalam diagnosa ini, alat olahraga berupa treadmill digunakan untuk memeriksa irama jantung pasien. Sembari melakukan aktivitas fisik menggunakan treadmill, pasien akan diperiksa dan dianalisa irama detak jantungnya. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui gejala penyakit jantung koroner sejak dini.

 

Sebelum melakukan diagnosa, dokter terlebih dahulu akan melakukan wawancara medis pada pasien. Setelah itu diikuti dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan pemeriksaan penunjang lain jika diperlukan. Makanya mengetahui gejala penyakit jantung saja nggak cukup, lho! Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut melalui diagnosa khusus agar hasil pemeriksaan lebih akurat.

 

Dari penjelasan di atas, kamu sudah mengetahui bahaya dari penyakit jantung dan pentingnya mengetahui gejala penyakit jantung sejak dini. Penting juga bagi kamu untuk mengetahui faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, stres, konsumsi alkohol berlebihan, malas beraktivitas fisik dan kelebihan berat badan.

 

Penyakit jantung bisa dicegah dan dikelola. Yang terbaik adalah mengendalikan. Selain itu, untuk bantu kamu jaga kesehatan, jangan lupa konsumsi Anlene Gold Plus 2 (dua) kali sehari. Selain untuk tulang, sendi dan otot, kini Anlene Gold Plus hadir dengan nutrisi lengkap yang dapat menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah. Anlene Gold Plus juga hadir tanpa penambahan gula sehingga baik bagi penderita diabetes