Health & Nutrition

Ini Cara untuk Jaga Irama Jantung Tetap Normal

3 mins 7 February 2019

Jantung bertanggung jawab untuk menyalurkan darah ke seluruh jaringan dan organ. Dalam setiap denyutnya, jantung memompa darah beroksigen ke sistem peredaran darah. Semakin kuat jantung kamu, maka semakin baik ia mengerjakan tanggung jawabnya. Jika kondisi jantung lebih kuat, maka ia dapat memberikan jumlah darah yang cukup ke jaringan tubuh dan organ tanpa harus sering memompa. Akibatnya, orang dengan jantung yang kuat akan memiliki denyut jantung istirahat yang lebih rendah.

Dalam periode tertentu, denyut jantung memiliki irama. Irama jantung itu menandakan apa yang dialami oleh jantung dan tubuh kita. Bila irama jantung teratur, kondisi tubuh kita dalam keadaan normal. Sebaliknya, jantung berdenyut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur, artinya ada yang tidak beres dengan kerja jantung kita, yang dampaknya akan dirasakan dengan gejala-gejala tubuh yang lain. Kondisi gangguan irama jantung ini dikenal dengan sebutan aritmia. Komplikasi terjadi jika aritmia membuat jantung tidak mampu memompa darah secara efektif.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai cara tepat menjaga keseimbangan irama jantung dan mencegah aritmia, seperti yang dijelaskan oleh dr. Vienna Rossimarina, SpJP, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah.

 

Penyebab Aritmia

"Dalam keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut teratur antara 60-100 detak per menit," jelas dr. Vienna. "Pada dasarnya, jantung memiliki mekanisme sendiri untuk menjaga keseimbangannya. Jadi kalau denyut nadi terlalu rendah, tubuh bisa mengkompensasi dengan meningkatkan tekanan darah. Tapi kalau tekanan darah terlalu tinggi, tidak akan dikompensasi dengan nadi yang rendah," lanjutnya.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia, di antaranya:

·         Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Kadar elektrolit seperti kalium, natrium, kalsium, dan magnesium mampu mengganggu konduksi impuls listrik di jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aritmia.

·         Efek samping obat-obatan. Beberapa obat batuk dan pilek yang dijual bebas di apotek dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami aritmia.

·         Terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan mampu memengaruhi impuls listrik jantung sehingga meningkatkan risiko terjadinya fibrilasi atrium.

·         Terlalu banyak mengonsumsi kafein maupun nikotin (merokok). Kafein dan nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari normal, dan dapat berkontribusi terhadap terjadinya aritmia.

·         Diabetes. Selain meningatkan risiko aritmia, diabetes yang tidak terkontrol juga mampu meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi.

·         Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi akan menyebabkan dinding bilik kiri jantung menebal dan menjadi kaku, sehingga aliran listrik jantung akan terganggu.

·         Penyakit jantung koroner, gangguan lain pada jantung, atau riwayat operasi jantung. Penyempitan pembuluh darah arteri jantung, serangan jantung, kelainan pada katup jantung, gagal jantung dan kerusakan jantung lainnya merupakan faktor risiko dari hampir segala jenis aritmia.

 

Mencegah Aritimia

Jika aritmia tidak segera ditangani atau tidak mendapat penanganan yang tepat, maka dalam jangka panjang penderitanya bisa mengalami gagal jantung, stroke, bahkan bisa berujung kematian. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu jalani untuk mencegah aritmia:

·         Menghindari atau mengurangi stres. "Dalam keadaan ini, tekanan darah dan nadi akan meningkat karena level adrenalin yang melonjak," ungkap dr. Vienna.

·         Mengonsumsi makanan sehat. "Disarankan untuk mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur setiap hari, memakan ikan atau daging unggas minimal 2 kali dalam seminggu, membatasi konsumsi daging merah, perbanyak bumbu masakan daripada menambahkan garam dan gula, serta pilih produk susu dengan kadar lemak jenuh rendah," jelas dr. Vienna. Susu dengan kandungan lemak baik dalam Anlene Gold Plus dengan formula tambahan Beatplus dapat membantu menjaga kesehatan jantungmu. Anlene Gold Plus ini juga dilengkapi kombinasi zat gizi unik dengan kandungan serat tinggi (oat dan inulin), kalium, vitamin (B9) dan B12, serta tidak mengandung gula tambahan, rendah lemak jenuh, rendah kolesterol dan memiliki kandungan indeks glikemik rendah.

·         Menjaga berat badan ideal. dr. Vienna merekomendasikan bagi kamu penderita obesitas, bisa menurunkan berat badan dengan diet seseuai anjuran dokter, atau menjalani Diet Mediterania yang memang baik dijalankan untuk jaga kesehatan jantung.

·         Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk obat dari dokter. Dalam hal ini, terutama obat batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.

·         Membatasi konsumsi minuman keras dan berkafein.

·         Enyahkan rokok. Bahan kimia di tembakau dapat merusak jantung dan pembuluh darah, serta menyebabkan penyempitan arteri akibat penumpukan plak (aterosklerosis) yang jadi penyebab penyakit jantung.

·         Berolahraga secara teratur. Untuk kesehatan jantung, dr. Vienna menyarankan olahraga yang bersifat endurance (dapat berlatih dalam jangka panjang tanpa merasa kelelahan), dilakukan dengan intensitas sedang tetapi dengan durasi yang lebih panjang, selama 150 menit setiap minggunya.

Kelainan irama jantung bukanlah hal yang bisa kamu sepelekan. Ada baiknya selalu memerhatikan irama dan tekanan jantung. Jika dirasa ada yang tak beres, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan serta solusi yang tepat. Yuk, mulai aware dengan kesehatan jantungmu sedari dini!