Health & Nutrition

Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Nutrisi untuk Lansia

4 mins 6 May 2021

Seiring berjalannya waktu, tubuh manusia mengalami perubahan sesuai dengan masanya. Misalnya saja yang telah berusia lanjut atau kelompok lansia. Tubuh mereka mengalami perubahan sehingga mempengaruhi kebutuhan gizi lansia. Semakin terjaga kebutuhan nutrisi pada lansia, semakin sehat tubuh mereka.

Sebaliknya, bila gizi dan nutrisi tidak terpenuhi terlebih di usia lanjut, kelompok lansia akan semakin rentan terkena penyakit yang membahayakan mereka. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui nutrisi yang dibutuhkan serta tips untuk memenuhinya sebagai upaya menjaga kesehatan lansia.

 

Karakteristik Lansia Terkait Pencernaan

Kebutuhan gizi lansia tidak bisa disamakan satu sama lain. Artinya beberapa lansia mungkin membutuhkan lebih sedikit nutrisi tertentu, tapi lebih banyak jenis nutrisi lain. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kesehatan dari masing-masing lansia. Namun, umumnya kebutuhan nutrisi pada lansia akan mengalami penurunan karena adanya penurunan dari massa tubuh dan kecepatan metabolisme.

Lansia pun dapat dikategorikan ke dalam beberapa karakteristik dilihat dari sistem pencernaannya. Dari kategori inilah bisa dilihat kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi:

1.      Menurunnya Kemampuan Alat Pengecap

Bukan hanya kemampuan kognitif saja yang melemah, lansia pun bisa mengalami penurunan kemampuan alat pengecap. Menurut penelitian, indera pengecap seseorang akan mengalami penurunan kemampuan pada usia 40 – 50 tahun untuk wanita dan 50 – 60 tahun pada pria. Setelah menginjak usia 60 tahun, lansia akan mulai merasa kehilangan sensasi rasa.

Dimulai dari rasa manis dan asin lalu asam dan pahit. Karena menurunnya kemampuan ini, lansia pun akan mulai kehilangan selera makan. Akibatnya kebutuhan gizi lansia sulit terpenuhi. Mereka pun akan mencari berbagai makanan yang tinggi gula dan garam untuk mengatasi rasa hambar di lidah. Tentunya makanan yang tinggi akan gula dan garam dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

2.      Menurunnya Daya Penyerapan pada Usus

Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami lansia adalah sembelit. Gangguan sembelit ini disebabkan oleh menurunnya daya penyerapan pada usus sehingga berpengaruh pada intensitas buang air besar. Penurunan daya serap pada usus juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat tertentu sehingga berpengaruh pada kesehatan pencernaan dan menyebabkan konstipasi. Contoh obat yang mempengaruhi pencernaan adalah jenis obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit dan menstabilkan tekanan darah. Jenis obat-obatan ini juga sering dikonsumsi oleh lansia.

3.      Tidak Nafsu Makan

Kelompok lanjut usia sering mengalami masalah hilangnya nafsu makan. Akibatnya kebutuhan gizi lansia tidak terpenuhi. Masalah kehilangan nafsu makan sejalan dengan menurunnya kemampuan pengecap. Selain itu, masalah hilangnya nafsu makan dipicu oleh gangguan di otak atau psiko-kognitif, turunnya produksi air liur, gusi menciut, refleks peregangan dinding lambung yang berlebihan, dan gigi tanggal. Penyebab ini akan menyebabkan lansia kehilangan nafsu atau selera makan. Bila makan pun, porsinya lebih sedikit sehingga akan sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada lansia.

 

Kebutuhan Kalori pada Lansia

Kebutuhan kalori harian Anda akan berkurang sejalan dengan bertambahnya usia. Selain itu, kebutuhan kalori juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti berat tubuh, jenis kelamin, tinggi badan, berat tubuh, dan tingkat aktivitas. Meskipun kebutuhan nutrisi pada lansia akan mengalami peningkatan untuk beberapa makanan, bukan berarti kebutuhan kalorinya akan meningkat.

Bila dilihat dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, wanita berusia 30 tahun rata-rata membutuhkan 2.150 kalori dan berubah menjadi 1.425 kalori ketika menginjak usia 80 tahun. Sedangkan pria berusia 30 tahun membutuhkan 2.625 kalori yang akan berubah menjadi 1.525 kalori ketika menginjak usia 80 tahun ke atas.

Untuk mengetahui kebutuhan kalori lansia di atas usia 50 tahun berdasarkan tingkat aktivitas fisiknya, National Institute on Aging merilis panduan berikut ini:

 

●      Kebutuhan kalori untuk pria di atas 50 tahun;

  1. Aktif, membutuhkan 2.400 – 2.800 kalori per hari
  2. Sedikit aktif, membutuhkan kalori 2.200 – 2.400 kalori per hari
  3. Tidak aktif, membutuhkan 2.000 kalori per hari

 

●      Kebutuhan kalori untuk wanita di atas usia 50 tahun;

  1. Aktif, membutuhkan 2.000 – 2.200 kalori per hari
  2. Sedikit aktif, membutuhkan 1.800 kalori per hari
  3. Tidak aktif, membutuhkan 1.600 kalori per hari

 

Meskipun dapat dijadikan patokan, panduan kalori yang lebih akurat bisa Anda dapatkan dengan berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi. Asupan kalori tersebut akan disesuaikan juga dengan kondisi dan usia Anda.

 

Kebutuhan Protein Lansia

Kebutuhan gizi lansia perlu dipenuhi untuk menjaga kesehatan mereka. Salah satu gizi yang penting bagi kesehatan mereka adalah protein. Meskipun lansia mengalami penurunan massa otot, kebutuhan akan protein tidak berkurang malah harus lebih tinggi bila dibandingkan orang dewasa. Protein memiliki peranan penting bagi lansia karena dapat mempengaruhi otak, massa tulang dan otot, sistem kekebalan tubuh, metabolisme, serta kesehatan rambut, kulit, dan kuku.

Sebagai contoh, karena massa otot berkurang saat usia lanjut, maka untuk memperbaikinya diperlukan asupan protein dari luar. Kebutuhan gizi lansia yang berasal dari protein perlu ditingkatkan sebanyak 12 – 14% dari kebutuhan protein orang dewasa. Sumber protein ini bisa didapatkan dari telur, daging sapi, ikan, susu, seafood, dan kacang-kacangan.

 

Kebutuhan Lemak Lansia

Lemak menjadi kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi, tapi dengan batasan tertentu. Lansia dianjurkan untuk mengonsumsi 20 – 30% dari total kalori yang dibutuhkan. 20% konsumsi lemak sebaiknya berasal dari asam lemak tak jenuh atau polyunsaturated fatty acid (PUFA). Minyak nabati seperti minyak zaitun, minyak jagung, dan minyak bunga matahari menjadi sumber lemak tidak jenuh yang bisa dikonsumsi oleh lansia, sedangkan lemak hewani biasanya lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Hindari konsumsi lemak total yang terlalu tinggi, lebih dari 40%, untuk mencegah penyakit atherosclerosis.

 

Kebutuhan Karbohidrat dan Serat Pangan

Kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi adalah karbohidrat. Tetapi, pilihlah karbohidrat kompleks yang berasal dari biji-bijian, umbi-umbian, kentang, roti gandum, dan kacang-kacangan. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat kompleks juga menjadi sumber serat yang baik untuk sistem pencernaan lansia.

Serat sendiri menjadi kebutuhan nutrisi pada lansia yang perlu dipenuhi karena dapat menurunkan risiko penyakit yang umumnya diderita saat usia lanjut seperti diabetes dan penyakit jantung. Serat pangan bisa didapat melalui biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran.

 

Kebutuhan Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral merupakan kebutuhan nutrisi pada lansia yang perlu dipenuhi. Dengan mendapatkan asupan vitamin dan mineral, tubuh akan terjaga kesehatannya. Misalnya, beberapa vitamin dapat menjaga kesehatan saraf, mencegah infeksi, meningkatkan kesehatan saraf. Secara umum, berikut ini kebutuhan vitamin dan mineral lansia yang perlu dipenuhi berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi (AKG) dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2019:

 

AKG Pria Lansia (Usia 65 – 80 tahun)

1.  Vitamin

  • Vitamin A: 650 RE
  • Vitamin D: 20 mcg
  • Vitamin E: 15 mcg
  • Vit. B1 (Tiamin): 1,2 mg
  •  Vit. B2 (Riboflavin): 1,3 mg
  •  Vit. B3 (Niacin): 16 mg
  • Vitamin K: 65 mcg
  • Vitamin C: 90 mg
  • Vitamin B5: 5 mg
  • Vitamin B6: 1,7 mg
  • Vitamin B12: 4 mcg
  • Asam folat: 400 mcg

 

2.  Mineral

  • Kalsium: 1.200 mcg
  • Fosfor: 700 mg
  • Magnesium: 350 mg
  • Zat besi: 9 mg
  • Iodium: 150 mcg
  • Seng: 11 mg
  • Kalium: 4.700 mg
  • Natrium: 1.100 mg
  • Tembaga: 900 mcg

 

AKG Wanita Lansia (Usia 65 – 80 tahun)

1.  Vitamin

  • Vitamin A: 600 RE
  • Vitamin D: 20 mcg
  • Vitamin E: 20 mcg
  • Vit. B1 (Tiamin): 1,1 mg
  • Vit. B2 (Riboflavin): 1,1 mg
  • Vit. B3 (Niacin): 14 mg
  •  Vitamin K: 55 mcg
  • Vitamin C: 75 mg
  • Vitamin B5: 5 mg
  • Vitamin B6: 1,6 mg
  • Vitamin B12: 4 mcg
  • Asam folat: 400 mcg

 

2.  Mineral

  • Kalsium: 1.200 mcg
  • Fosfor: 700 mg
  • Magnesium: 320 mg
  • Zat besi: 8 mg
  • Iodium: 150 mcg
  • Seng: 8 mg
  • Kalium: 4.700 mg
  • Natrium: 1.200 mg
  • Tembaga: 900 mcg

 

Kebutuhan Cairan (Air)

Sistem hidrasi semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Hal inilah yang dialami oleh lansia sehingga kebutuhan akan cairan atau air semakin meningkat. Pada dasarnya, karena menurunnya sistem hidrasi, lansia tidak akan merasa haus seperti dulu meskipun tubuh membutuhkan asupan cairan. Akibatnya lansia jadi rentan terkena dehidrasi yang menyebabkan mereka jadi mudah lupa, lelah, bahkan meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi atau demensia.

Asupan cairan dalam bentuk minuman dan makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mengganti cairan yang hilang. Asupan cairan semakin penting bagi lansia karena dapat membantu mencerna makanan sekaligus meningkatkan fungsi kerja ginjal. Maka dari itu, lansia dianjurkan untuk memenuhi asupan cairan dengan mengonsumsi air putih sebanyak 6 – 8 gelas per hari. Asupan cairan memang penting, tapi jangan sampai berlebihan dalam mengonsumsinya. Pasalnya, bila mengonsumsi terlalu banyak air malah akan membahayakan kesehatan di usia lanjut.

Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami perubahan. Terlebih ketika memasuki usia lanjut, fungsi organ tubuh berisiko mengalami penurunan kinerja. Untuk mencegah hal ini, memenuhi kebutuhan gizi lansia sangatlah penting guna menjaga kesehatan tubuh di usia lanjut. Namun, perlu diperhatikan juga apa saja asupan gizi serta kebutuhan nutrisi pada lansia yang diperlukan agar dapat menyesuaikan dengan kondisi tubuh.

 

Bantu dan dukung pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia dengan minum Anlene Gold Plus setiap hari. Anlene Gold hadir dengan formula PLUS untuk menjaga kesehatan organ tubuh seperti sendi, otot, dan tulang. Anlene Gold Plus mengandung kalsium, kolagen, dan protein yang tinggi.

Selain itu, Anlene Gold Plus juga memiliki 3000 mg serat pangan untuk menurunkan kolesterol dan sumber kalium sebanyak 525 mg untuk menjaga tekanan darah. Anlene Gold Plus juga diformulasikan tanpa penambah gula sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Bagi Anda yang ingin membeli Anlene Gold Plus, ada paket istimewa untuk Anda, yaitu Anlene Special Box for Elderly dengan rasa original dan Anlene Special Box for Elderly dengan rasa cokelat. Di setiap paket, Anda akan mendapatkan 2 buah Anlene Gold Plus 900gr dan gratis 1 tumbler LED Anlene.