Health & Nutrition

Kenali Faktor Risiko Penyebab Kolesterol Tinggi

3 mins 3 May 2021

Kolesterol yang tak terkendali bisa memicu berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Mulai dari hipertensi, stroke hingga penyakit jantung, semua berawal dari kadar kolesterol yang terlalu tinggi. Untungnya, masyarakat kini semakin peduli dan memberi perhatian lebih pada kadar kolesterol yang dimiliki. Pemahaman akan apa itu kolesterol juga semakin tumbuh.

Kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga kadar kolesterol tidak lepas dari satu harapan, yakni hidup lebih sehat di usia senja. Meski demikian, menjaga kadar kolesterol akan terasa sulit tanpa tahu apa gejala kolesterol yang lazim dijumpai. Di samping itu, membekali diri dengan pengetahuan akan faktor risiko juga akan sangat membantu. Memerangi kolesterol tinggi pun jadi lebih mudah.

 

Diet yang Buruk

Diet atau pola makan yang buruk merupakan faktor penyebab kolesterol tinggi yang paling lazim dijumpai. Kolesterol sendiri memang kerap dikaitkan dengan konsumsi makanan berlemak, khususnya makanan yang mengandung lemak jenuh.

Makanan yang digoreng adalah salah satu contohnya. Meski demikian, bukan berarti Anda harus menghindari lemak sepenuhnya. Perlu diingat, tubuh tetap membutuhkan lemak dalam jumlah tertentu. Baik itu lemak tak jenuh ataupun lemak jenuh, keduanya sama-sama dibutuhkan.

Hanya saja, jumlah lemak jenuh yang dibutuhkan relatif lebih sedikit dibandingkan lemak tak jenuh. Itulah kenapa konsumsi lemak jenuh harus benar-benar dibatasi. Kadar kolesterol cenderung akan naik saat mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh.

Lemak jenis ini biasa dijumpai pada daging merah atau produk susu full cream. Biskuit, cracker dan microwave popcorn juga bisa meningkatkan kadar kolesterol. Karena itu, pastikan untuk membatasi konsumsinya.

 

Riwayat Keluarga

Saat berbicara mengenai apa penyebab kolesterol, riwayat keluarga akan selalu menjadi salah satu faktor risiko yang tidak boleh diabaikan. Mereka yang memiliki orang tua dengan kolesterol tinggi cenderung memiliki risiko lebih untuk mengalami hal serupa. Kolesterol tinggi dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya.

Hal ini umumnya terjadi karena adanya kerusakan pada gen pengatur reseptor LDL atau kolesterol jahat. Kerusakan tersebut membuat LDL bertahan pada aliran darah hingga meningkatkan risiko terbentuknya plak pada pembuluh darah. Plak ini bisa menghambat aliran darah hingga memicu serangan jantung.

 

Usia

Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ dalam tubuh akan turut menua. Fungsi setiap organ akan menurun. Karena itulah, dibutuhkan penanganan khusus agar kinerja setiap organ tidak terbebani secara berlebihan.

Kemampuan organ hati dalam mengontrol kolesterol jahat juga demikian. LDL atau yang biasa disebut kolesterol jahat menjadi lebih sulit untuk dikendalikan. Akibatnya, kadar kolesterol pun cenderung meningkat.

 

Obesitas

Mereka yang memiliki berat badan berlebih cenderung lebih rentan terserang penyakit berbahaya. Tidak hanya itu, mereka yang memiliki body mass index (BMI) lebih dari 30 juga lebih berisiko memiliki kolesterol tinggi.

Jika berat badan Anda kurang ideal atau bahkan masuk kategori obesitas, sebaiknya mulai ubah gaya hidup. Mulai ubah pola makan dan melakukan olahraga secara teratur. Dengan menurunnya berat badan, risiko kolesterol tinggi juga ikut menurun.

 

Menderita Diabetes

Ada korelasi kuat antara kolesterol dengan gula darah. Saat kadar gula darah terlalu tinggi, kadar kolesterol juga turut mengikuti. Ini terjadi akibat peningkatan kolesterol berbahaya yang disebut very low density lipoprotein (VLDL) dan penurunan kolesterol baik atau HDL akibat kadar gula darah yang terlalu tinggi. Karena alasan itulah, penderita diabetes umumnya memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Gula darah tinggi juga berisiko merusak lapisan arteri.

 

Kebiasaan Merokok

Gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok memiliki pengaruh besar pada kadar kolesterol. Asap rokok yang masuk ke dalam tubuh dapat merusak dinding pembuluh darah dan membuatnya rentan penumpukan lemak.

Saat lemak menumpuk dan menyumbat pembuluh darah, pada saat itulah serangan penyakit berbahaya mengintai. Selain merusak pembuluh darah, merokok juga dapat menurunkan kadar HDL atau kolesterol baik. Padahal, HDL adalah jenis kolesterol yang sangat dibutuhkan tubuh.

 

Menopause

Saat berbicara tentang apa itu kolesterol dalam kacamata jenis kelamin, kadar kolesterol baik atau HDL pada wanita cenderung lebih tinggi dari pria. Karena itulah, laki-laki cenderung lebih rentan dan beresiko memiliki kolesterol tinggi.

Namun kondisi tersebut tidak berlangsung selamanya. Saat memasuki menopause, wanita juga rentan mengalami masalah yang sama. Meningkatnya risiko kolesterol tinggi pada usia menopause tidak terlepas dari hormon pelindung wanita yang bernama estrogen.

Hormon estrogen sendiri memiliki peran menjaga kadar HDL agar tetap tinggi. Namun saat menopause, hormon tersebut akan menurun. Kadar HDL dalam tubuh juga ikut menurun karenanya.

 

Kurang Olahraga

Manfaat olahraga bagi kesehatan sudah tidak perlu diragukan lagi. Jadi perlu diingat, ada konsekuensi berat saat Anda jarang berolahraga dan jarang melakukan aktivitas fisik. Kurang olahraga bisa memicu peningkatan kolesterol jahat dalam tubuh. Di sisi lain, HDL atau kolesterol baik justru menurun karenanya.

Mengenali faktor risiko penyebab kolesterol tinggi adalah hal penting yang dapat menjaga tubuh Anda terhindar dari beragam penyakit akibat kolesterol tinggi. Untuk membantu mendukung upaya Anda tetap sehat dan terhindar dari kolesterol tinggi, minum Anlene Gold Plus setiap hari yang akan memberikan Anda nutrisi lebih, yaitu 3000 mg serat pangan untuk menurunkan kolesterol, 525 mg kalium untuk menjaga tekanan darah dan tanpa tambahan gula untuk menjaga kadar gula darah. Anlene Gold Plus akan membantu menjaga tulang, otot dan sendi kuat, serta membantu menjaga gerak aktif untuk tubuh yang sehat.