Health & Nutrition

Kiat Jitu Atasi Stres untuk Jaga Jantung Tetap Sehat

3 mins 25 January 2019

Stres yang normal bisa memberikan dampak positif, misalnya membuat kita tetap fokus, aktif, dan selalu waspada. Sebaliknya, stres pun bisa membawa dampak negatif yaitu saat stres memengaruhi fungsi tubuh. Pasalnya, stres berat yang berlangsung lama dan terus-menerus, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Bersama dr. Vienna Rossimarina, SpJP (Spesialis Jantung dan pembuluh Darah) kita akan membahas penyebab stres hingga siasat untuk menanggulanginya agar tak jadi berlarut-larut.

Pada dasarnya, stres bukanlah penyebab langsung dari penyakit jantung. Hanya saja, orang yang mengidap stres memang cenderung rentan mengalami penyakit jantung, khususnya serangan jantung atau gagal jantung. Respons tubuh seseorang dalam menghadapi stres pun berbeda. Gejalanya bisa berupa sakit kepala, sakit punggung, atau sakit perut, mudah lelah, sulittidur, gelisah bahkan pelupa dan tidak terkendali.

Saat stres, tubuh akan melepaskan adrenalin dan kortisol, hormon yang secara sementara menyebabkan pernapasan dan detak jantung bekerja lebih cepat dan tak teratur serta membuat tekanan darah meningkat. Ini adalah reaksi wajar tubuh untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi yang sedang berlangsung. Jika stres tak kunjung hilang dan makin parah, maka tekanan darah akan tetap tinggi.

Tekanan darah tinggi ini yang kemudian menyebabkan seseorang berisiko terkena penyakit jantung. Ketika tekanan darah tinggi, maka aliran darah jadi tidak lancar, sehingga bisa saja menimbulkan gangguan pada kerja jantung. Inilah yang jadi salah satu faktor risiko dari serangan jantung, gagal jantung, bahkan stroke.

Tak hanya makanan akibat nafsu makan meningkat yang jadi pelarian, orang yang mengalami stres akan mencari pelarian lain yang dapat membuat dirinya nyaman, seperti halnya mengonsumsi alhokol dan merokok. Kebiasaan buruk tersebut tentu semakin meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, tak hanya risiko penyakit jantung saja.

Kelola Stres dengan Bijak

Agar stres yang dialami tak berlarut-larut dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan lain, menurut dr Vienna beberapa cara berikut bisa jadi penyelamat:

 

1. Bergerak aktif dengan olahraga

"Olahraga terbukti akan meningkatkan kadar endorfin di dalam tubuh, yang berfungsi untuk menimbulkan rasa bahagia dan ketentraman," jelas dr Vienna. Pasalnya, berolahraga tidak hanya mengurangi kadar stres, tapi juga mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah, memperkuat otot jantung, dan membantu menjaga berat badan ideal. Usahakan untuk melakukan olahraga 30 menit per hari, ya.

 

2. Kenali sumber stres dan tetap positif

"Sikapi permasalahan yang dihadapi dengan sabar dan selalu berusaha mencari solusi yang baik dan lurus agar tidak menimbulkan masalah yang lebih berat lagi," tambah dr Vienna. Tapi, ada baiknya untuk memberikan sedikit waktu buat kamu menenangkan diri terlebih dahulu dan mencari waktu yang tepat untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

 

3. Meditasi

Praktik pikiran yang terfokus dan pernapasan dalam ini telah terbukti mengurangi faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi.

 

4. Pastikan tubuh terhidrasi

Hidrasi penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan melawan kelelahan hingga kadar stres akan menurun dengan sendirinya. Berbagai sumber dan penelitian merekomendasikan untuk minum sekitar 8-13 gelas cairan setiap harinya. Kebutuhan cairan tak hanya sekadar air mineral saja, tapi mengonsumsi susu rendah lemak jenuh yang kaya potasium dapat meningkatkan vasodilatasi dan menurunkan tekanan darah. Anlene Gold Plus dengan formula Beatplus yang dilengkapi kombinasi zat gizi yang unik dengan kandungan serat tinggi (oat dan inulin), kalium, vitamin (B9) dan B12, serta tidak mengandung gula tambahan, rendah lemak jenuh, rendah kolesterol dan memiliki kandungan indeks glikemik rendah juga baik dikonsumsi melengkapi asupan gizi sehari-hari, dalam menjaga kesehatan jantungmu.

 

5. Bersosialisasi

Last but not least, dr Vienna menambahkan, "Support keluarga tentunya juga menjadi salah satu hal penting dalam menghadapi stres, apalagi untuk pasien pasca serangan jantung. Begitu juga dengan dukungan dari teman dan lingkungan. Oleh sebab itu, membuka diri untuk bersosialisasi juga dapat membantu mencegah mengatasi stres." Dengan cara ini, kamu bisa meredam emosi dan mengurangi sedikit "beban" yang menumpuk sekaligus mencari bantuan solusi akan masalah yang dihadapi.

So, kali lain stres melanda, kamu bisa mencoba atasi dengan cara-cara di atas. Lakukan hal tersebut hingga menjadi kebiasaan. Jika tingkat stres dirasa tak kunjung membaik dan sulit dikendalikan, ada baiknya untuk menemui dokter atau melakukan konseling dengan pakar. Jangan sampai, stres tak terkendali dan akhirnya mengganggu kesehatan jantung kamu.