Health & Nutrition

Lakukan Cek Gula Darah Rutin untuk Menghindari Penyakit Jantung

3 mins 11 January 2019

Memiliki kadar gula yang tinggi akan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Pada penderita diabetes, risiko terjadinya stroke dan serangan jantung bahkan dua kali lebih tinggi. Sebab itulah penting melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur. Cari tahu kapan harus menguji kadar gula darah Anda dan bagaimana membaca hasilnya.

Glukosa Darah atau gula darah diyakini menjadi parameter bagi kesehatan seseorang. Melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin penting dilakukan meskipun Anda tidak menderita diabetes. Seseorang yang memiliki kadar gula tinggi, bila dibiarkan tidak terkontrol, akan menghadapi risiko kerusakan pada pembuluh darah, yang mengarah pada komplikasi serius pada jantung. Kerusakan ini  disebabkan oleh, antara lain, terjadinya penumpukan lemak akibat kolesterol atau plak.

Bila seseorang menderita diabetes, maka ia berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dibanding mereka yang tidak mengidap diabetes. Kondisi ini biasanya sering terjadi pada pasien diabetes tipe 2. Bahkan, menurut Asosiasi Diabetes Amerika, penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di antara orang-orang dengan diabetes tipe 2. Karena itulah penderita diabetes harus selalu memeriksa dan mengendalikan kadar gula darah secara teratur untuk mencegah komplikasi yang mematikan.

Tes gula darah bertujuan untuk mengukur jumlah glukosa atau gula dalam darah. Tes ini membantu mendiagnosis diabetes atau pradiabetes, yakni kondisi kadar gula darah Anda lebih tinggi dari biasanya. Hal ini utamanya dilakukan untuk memeriksa diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional (diabetes saat kehamilan). Dalam beberapa kasus, pemeriksaan gula darah juga dapat digunakan untuk menguji hipoglikemia atau kondisi gula darah terlalu rendah. Sementara penderita diabetes menggunakan tes gula darah untuk mengelola kondisi kesehatannya.

Tes gula darah memberikan hasil instan dan menginformasikan hal-hal seperti bahwa diet atau rutinitas olahraga Anda perlu diubah, bagaimana obat atau pengobatan diabetes Anda bekerja, dan untuk mengetahui jika kadar gula darah Anda terlampau tinggi atau terlalu rendah.

Macam-macam Tes Gula Darah

Ada sejumlah tes gula darah yang biasa dilakukan, masing-masing memiliki metode yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa pemeriksaan gula darah yang bisa Anda lakukan sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui hasil apakah kadar gula darah normal atau tidak, harus dibandingkan dengan kadar gula darah yang standarnya telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) berikut ini:

 

1.     Gula Darah Puasa (GDP)

Tes GDP biasa dilakukan pertama kali untuk memeriksa apakah Anda mengalami pradiabetes atau diabetes. Seperti namanya, pemeriksaan GDP mewajibkan Anda untuk puasa selama 8 jam sebelum tes. Karena cek gula darah puasa dilakukan pagi hari, maka pasien diminta tidak makan dan minum pada malam hari. Hasil pemeriksaan menunjukkan kurang dari 100 mg/dL, artinya gula darah normal. Jika hasil menunjukkan angka di atas 126 mg/dL maka masuk kategori diabetes. Hasil dengan angka 100 sampai 126 mg/dL, digolongkan dalam pradiabetes. Pasien yang menunjukkan hasil pradiabetes harus melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup agar tidak meningkat menjadi diabetes.

 

2.     Gula Darah 2 Jam Setelah Makan

Tes gula darah 2 jam setelah makan merupakan lanjutan dari gula darah puasa. Pasien diambil sampel darahnya setelah puasa 8 jam penuh, dan akan  diminta untuk makan dengan jumlah kalori yang ditentukan. Selang 2 jam setelah makan, kadar gula darah akan diperiksa kembali. Selain mendiagnosis diabetes, pemeriksaan ini digunakan untuk mengecek apakah insulin atau obat-obatan yang diberikan dokter sudah dalam dosis yang sesuai. Disebut normal jika kurang dari 140 mg/dL, pradiabetes jika 140-200 mg/dL, dan kategori diabetes jika atas 200 mg/dL.

 

3.     Gula Darah Sewaktu

Tes ini merupakan tes kadar gula darah yang paling mudah dan sederhana, karena bisa dilakukan kapan saja dan tidak perlu melakukan puasa. Namun pemeriksaan ini umumnya hanya dilakukan pada penderita diabetes. Tes gula darah sewaktu bisa menjadi acuan untuk mendiagnosis diabetes melitus, di samping menjadi alat pengontrol gula darah harian. Kadar normal adalah jika angkanya kurang dari 200 mg/dL. Bila mencapai angka 200 mg/dL dengan diikuti gejala sering buang air kecil, sering merasa haus, sering merasa lapar ,dan gejala lainnya, maka Anda dikategorikan menderita diabetes.

 

4.     Hemoglobin A1C (HbA1C)

Pemeriksaan ini mengukur gula darah yang melekat pada hemoglobin. Tes HbA1C dilakukan untuk mengetahui jumlah rata-rata gula darah dalam tiga bulan terakhir. Bila kadar HbA1C di atas 6,5 persen maka kemungkinan Anda menderita diabetes. Kadar antara 5,7 persen-6,5 persen masuk kategori pradiabetes. Angka di bawah 5,7 persen masuk kategori normal.

 

5.     Tes Toleransi Glukosa Oral

Tes ini dilakukan untuk mendiagnosis pradiabetes dan diabetes. Pengujian ini dilakukan setelah berpuasa 8 jam dan gula darah diukur. Selanjutnya Anda diminta minum cairan gula dan dua jam kemudian gula darah Anda akan diukur kembali. Tes ini juga biasa digunakan untuk mendiagnosis diabetes yang terjadi selama kehamilan. Kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL setelah dua jam menunjukkan  Anda menderita diabetes; kadar gula darah 140-199 mg/dL terindikasi pradiabetes; dan kadar gula darah normal jika kurang dari 140 mg/dL. Untuk perempuan hamil, dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan ini untuk mendiagnosis diabetes gestasional, yang dilakukan pada minggu ke 24-28 kehamilan. Kadar gula puasa yang normal untuk ibu hamil adalah di bawah 92 mg/dL.  Antara 92 sampai 125 mg/dL terindikasi Diabetes Melitus Gestasional (DMG), sementara jika kadar gula darah di atas 125 mg/dL, ibu hamil terindikasi mengidap diabetes pada kehamilan, bukan DMG.

 

Sumber artikel:

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/diagnosis-treatment/drc-20371451

https://www.webmd.com/diabetes/how-sugar-affects-diabetes#1

https://www.diabetes.co.uk/diabetes_care/blood-sugar-level-ranges.html