Health & Nutrition

Mengungkap Mitos Seputar Kolesterol

3 mins 23 March 2019

Informasi tentang kolesterol masih sering disalahpahami. Tak sedikit orang mengetahui bahwa kadar kolesterol yang tinggi, buruk bagi kesehatan. Namun banyak pula orang yang tidak tahu apa fungsi kolesterol bagi tubuh.

Selama ini banyak informasi dan mitos yang keliru mengenai kolesterol beredar. Tak mengherankan bila masih banyak orang yang menganggap kolesterol buruk bagi kesehatan. Tetapi bisa jadi informasi tersebut malah jutsru merugikan kesehatan kita. Kadar kolesterol yang tinggi memang benar akan menempatkan kita pada risiko penyakit kardiovaskular. Tapi tahukah Anda, jika kolesterol tak selamanya berbahaya bagi kesehatan? Bahkan, faktanya manusia tidak bisa hidup tanpa kolesterol. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, kolesterol adalah zat berlemak yang membantu pencernaan, memproduksi hormon dan vitamin D serta membentuk asam empedu. Untuk itu, penting mengetahui apa saja mitos dan fakta seputar kolesterol agar kita tidak terjebak dengan pengertian yang keliru.

 

1.    Mitos: Semua kolesterol jahat

Fakta: Ketika mendengar “kolesterol” kita mungkin membayangkan zat berlemak yang menyumbat pembuluh darah. Menurut Center for Disease Control ada dua jenis kolesterol yaitu HDL atau high-density lipoprotein dan LDL atau low-density lipoprotein. HDL dianggap sebagai kolesterol baik karena bertugas mengangkut kolesterol ke dalam organ hati, sehingga tubuh bersih dari kelebihan kolesterol. Sedangkan LDL dikenal sebagai kolesterol jahat, bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL. Meningkatkan kadar HDL membantu jantung kita tetap sehat, sebab HDL mencegah penumpukan plak, melindungi arteri dan mencegah kita dari penyakit kardiovaskular.

 

2.    Mitos: Semua kolesterol berasal dari makanan

Fakta: Kolesterol berasal dari dua sumber, yakni dari organ hati yang memproduksi kolesterol yang dibutuhkan tubuh dan dari makanan yang berasal dari hewan, misalnya daging merah dan unggas. Menurut American Heart Association (AHA), makanan seperti daging merah dan unggas tidak langsung menjadi plak. Namun makanan tersebut memicu hati untuk memproduksi  lebih banyak kolesterol. Pola makan yang sehat membantu mengurangi kadar kolesterol kita. Jika memiliki riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, tubuh kamu secara alami bisa menghasilkan kolesterol lebih dari yang dibutuhkan.

 

3.    Mitos: Telur adalah musuh

Fakta: Memang benar telur mengandung kolesterol tinggi, tetapi kandungan lemak jenuhnya sedikit sehingga telur sehat untuk dikonsumsi. Menurut American Heart Association, telur bisa dikonsumsi dengan aman jika sumber makanan lainnya yang mengandung kolesterol  kita dibatasi. Makan empat butir  telur dalam seminggu tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Telur adalah sumber protein dan nutrisi baik (termasuk lutein dan zeaxanthin) yang penting bagi kesehatan mata. Untuk mengimbangi kolesterol dalam telur, American Heart Association merekomendasikan untuk mengurangi makanan lain yang tinggi kolesterol, seperti daging merah  dan unggas pada saat kita mengonsumsi telur. Sebuah studi yang dilakukan Universitas Connecticut dan diterbitkan tahun 2017 di Journal of Nutrition, menemukan bahwa makan tiga telur utuh per hari membantu meningkatkan HDL, alias kolesterol 'baik'.

 

4.    Mitos: Hanya orang gemuk yang memiliki kolesterol tinggi

Fakta: Orang kurus juga bisa mengalami kondisi ini. Kelebihan berat badan memperbesar risiko terkena kolesterol tinggi. Tapi, menurut American Heart Association, tipe tubuh manusia bukan satu-satunya indikator kadar kolesterol.

Banyak orang kurus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans mungkin tidak mengetahui kalau mereka berisiko terkena kolesterol tinggi, sehingga tidak memeriksa kadar kolesterolnya. Ingat, apa pun tipe tubuh Anda, harus selalu menjadwalkan kunjungan dokter secara teratur.

 

5.    Mitos: Hanya orang dewasa yang menderita kolesterol tinggi

Fakta: Kolesterol seringkali dianggap sebagai masalah orang dewasa. Kenyataannya anak-anak pun bisa menderita kolesterol tinggi. Biasanya hal ini terjadi saat tubuh anak tidak bisa membuang kelebihan kolesterol karena masalah hati (https://www.care2.com/greenliving/5-cholesterol-myths-that-may-be-ruining-your-health.html). Selain itu masalah obesitas konsumsi makanan manis dan cepat saji meningkatkan risiko anak terkena kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Sama seperti orang dewasa, anak-anak dapat menormalkan kadar kolesterol dengan menjalani hidup yang aktif, mengurangi gula dan mengonsumsi makanan sehat.

 

6.    Mitos: Kolesterol tinggi hanya mempengaruhi jantung

Fakta: Kolesterol tinggi dapat mempengaruni kehidupan seks. Peningkatan kadar kolesterol dapat menyumbat pembuluh darah di dekat daerah panggul  yang menyebabkan aliran darah lebih sedikit di area tersebut dan disfungsi ereksi untuk pria. Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan kurangnya pelumasan pada wanita, yang dapat menyebabkan penurunan libido dan hubungan seksual yang menyakitkan. Jika kehidupan seks semakin memburuk, segera periksa kadar kolesterol.

 

7. Mitos: Kolesterol tinggi selalu menyebabkan penyakit jantung

Fakta: Kolesterol tinggi adalah faktor risiko penyakit jantung. Meski begitu kita tidak perlu panik. Peningkatan kolesterol berarti kita punya peluang lebih tinggi mengalami masalah kesehatan tersebut di kemudian hari. Ada banyak faktor risiko penyakit jantung lain, seperti keluarga, tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok.

 

Sumber:

https://www.cheatsheet.com/health-fitness/cholesterol-myths-you-should-never-believe.html/

 https://healthyeating.sfgate.com/cholesterol-myths-busted-7156.html

http://www.berkeleywellness.com/healthy-eating/nutrition/article/new-spin-eggs

https://www.care2.com/greenliving/5-cholesterol-myths-that-may-be-ruining-your-health.html