Body & Mind

Mengenal Rheumatoid Arthritis, Salah Satu Penyakit Autoimun

4 mins 16 September 2022

Pernah mengalami infeksi hingga timbul demam dan pembengkakan? Apakah infeksi itu menyebabkan Anda tidak mampu menggerakan anggota tubuh yang terserang? Waspadalah karena bisa saja Anda terkena osteomielitis!

Apa itu Osteomieletis?

Osteomieletis adalah masalah infeksi tulang akibat serangan bakteri Staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi karena bakteri atau fungi tersebut sampai ke tulang melalui darah atau jaringan terdekat.  

Bakteri Staphylococcus aureus terdapat di kulit atau hidung dan sebenarnya tidak menimbulkan kelainan kesehatan. Namun, jika imun tubuh melemah, kemungkinan untuk terserang osteomielitis kronis menjadi lebih tingg, apalagi bila Anda mengidap penyakit tertentu seperti diabetes.

Pengidap diabetes lebih rentan terkena osteomielitis kronis lantaran penyakit tersebut dapat membuat bakteri Staphylococcus aureus semakin ganas. Misalnya, bila pengidap diabetes mengalami luka di bagian kaki, maka bakteri yang terbawa oleh darah akan menggerogotinya sehingga menyebabkan borok.

Kondisi ini juga bisa menimpa siapa saja. Pada anak-anak, kondisi ini terjadi di tulang panjang seperti lengan atau tungkai. Sementara pada orang dewasa, kondisi ini dapat menyerang tulang belakang, tungkai, atau tulang pinggul.

Osteomielitis awalnya dianggap sebagai penyakit yang tidak dapat diobati. Seiring berjalannya waktu, infeksi tulang dapat ditangani melalui pembedahan guna mengangkat area tulang yang mati. Setelah itu, pasien akan diberi antibiotik kuat.

Berdasarkan jenisnya, osteomielitis terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Osteomielitis vertebra; infeksi tulang belakang yang umumnya menyerang lansia di atas 50 tahun. Disebabkan oleh operasi, peradangan selaput jantung (endocarditis), atau peradangan saluran kencing.

  • Osteomielitis hematogen; infeksi tulang karena adanya infeksi organ atau jaringan lain yang terangkut bersama aliran darah. Infeksi kerap terjadi pada area tulang kering, tulang paha, atau tulang betis. Jenis infeksi ini juga sering menimpa anak-anak dibanding orang dewasa

  • Osteomielitis anaerobik; infeksi tulang karena serangan bakteri anaerobik, seperti Corynebacterium spp, Peptostreptococcus, Clostridium spp., dan Bacillus spp.

Penyebab Osteomielitis

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bakteri Staphylococcus aureus adalah penyebab utama masalah infeksi tulang ini. Bakteri tersebut masuk ke tulang melalui beberapa cara, seperti:

  • Aliran darah yang membawa bakteri dari bagian tubuh lain

  • Adanya sendi atau jaringan yang terkena infeksi dan menyebar ke jaringan terdekat

  • Terdapat luka terbuka atau kontaminasi yang dihinggapi oleh bakteri

Ada juga bakteri atau jamur lain yang turut berperan, seperti Pseudomonas aeruginosa, Haemophilus influenzae, Streptococcus pyogenes, Streptococcus pneumonia, dan Kingella kingae. Selain itu, penyebab osteomielitis dapat dipicu oleh luka terbuka, fraktur, atau pasca pembedahan.  

Faktor Risiko Osteomielitis

Semua orang dapat terjangkit infeksi tulang, apalagi bila mereka memiliki faktor risiko berikut ini.

  • Pengidap anemia sel sabit, rheumatoid arthritis, diabetes, atau HIV/AIDS

  • Adanya riwayat terserang osteomielitis

  • Kecanduan alkohol

  • Adanya panggul buatan atau alat lain di tulang seperti pen untuk pahan tulang

  • Tengah menjalani hemodialisa (cuci darah) atau kemoterapi

  • Terdapat luka atau cedera seperti patah tulang

  • Telah melalui operasi tulang

  • Usia lanjut

  • Penderita penyakit arteri perifer yang berkaitan dengan merokok

  • Penggunaan alat bantu kateter untuk buang air kecil

  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah

  • Distribusi darah yang  buruk

Gejala Osteomielitis

Gejala infeksi tulang ini dapat dibedakan dari tingkat keparahannya. Gejala infeksi akut terjadi secara mendadak dan berkembang dalam kurun waktu 7 – 10 hari. Sementara itu, osteomielitis kronis tidak memiliki gejala tertentu sehingga sulit dideteksi.

Selain itu, osteomielitis kronis termasuk infeksi tulang yang sulit ditangani dan dapat terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Ini juga kerap dialami oleh pengidap HIV, diabetes, atau penyakit pembuluh darah.

Terlepas dari perbedaan tersebut, baik infeksi tulang akut maupun kronis memiliki gejala yang mirip secara umum, di antaranya:

  • Muncul kemerahan dan bengkak di area terinfeksi

  • Bagian yang terinfeksi sulit digerakan atau menjadi kaku

  • Mengalami demam dan menggigil

  • Timbul rasa mual

  • Kelelahan dan lemas

  • Turun berat badan

  • Rasa nyeri di bagian yang terinfeksi

  • Keluarnya cairan nanah di area infeksi

  • Sering merasa gelisah atau tak enak badan

Pengobatan dan Pencegahan Osteomielitis

Pengobatan perlu dilakukan guna menanggulangi infeksi sekaligus mempertahankan fungsi tulang. Pengobatan yang dilakukan tergantung dari penyebab osteomielitis itu sendiri. Namun, pihak medis biasanya melakukan prosedur berikut ini.

  • Pemberian Antibiotik

Antibiotik ini diberikan secara intravena. Jika infeksi tulang parah, antibiotik diberikan langsung ke pembuluh darah. Antibiotik ini biasanya dikonsumsi 4–6 minggu.

  • Pembedahan

Tak sedikit infeksi tulang ditangani dengan cara pembedahan. Tulang yang terinfeksi atau mati akan diangkat. Namun, amputasi juga dapat dilakukan sebagai upaya terakhir untuk kondisi yang sangat parah. Tujuannya agar infeksi tidak menyebar ke jaringan tubuh lain.

Osteomielitis juga dapat dihindari dengan melakukan tindakan pencegahan berikut.

  • Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan

  • Bersihkan luka dan tutup dengan perban steril

  • Segera hubungi pihak medis bila luka cukup parah atau mengalami gejala awal infeksi seperti demam dan nyeri

  • Jaga selalu kebersihan tangan

  • Lakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter

  • Gunakan alas kaki yang tepat sebagai pelindung ketika olahraga

  • Kontrol penyakit yang menjadi faktor risiko osteomielitis seperti diabetes

Pastikan juga Anda menjaga kesehatan tulang agar terhindar dari risiko infeksi seperti osteomielitis. Salah satunya yaitu dengan minum Anlene 2x sehari. Kandungan protein, kalsium, kolagen, kalium, dan vitamin D yang tinggi baik untuk menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot. Dukung upaya pencegahan osteomielitis dengan mengonsumsi Anlene setiap hari!