Health & Nutrition

Penyakit Jantung Mengintai Kaum Muda

3 mins 20 February 2019

Masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, penyakit jantung kini bukan lagi monopoli warga senior atau orang lanjut usia. Kian hari usia penderita penyakit jantung semakin muda saja. Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?

Data World Heart Federation (Yayasan Kesehatan Jantung Dunia) menyebutkan bahwa penyakit jantung membunuh lebih dari 17 juta jiwa setiap tahunnya, menjadikan penyakit jantung sebagai pembunuh nomor satu di dunia. Di Indonesia, hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain stroke, diabetes melitus, hipertensi, penyakit ginjal kronis dan kanker.Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur. Hasil Riskesdas juga menyebutkan bahwa perilaku merokok pada remaja meningkat yakni dari prevalensi 7,2 persen (Riskesdas 2013) menjadi 8,8 persen (Sirkesnas 2016), dan kini 9,1 persen (Riskesdas 2018) . Data proporsi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3 persen menjadi 3,3 persen. Hal tersebut ikut menyumbang pada peningkatan tren penyakit tidak menular, khususnya penyakit kardiovaskular pada usia muda.

Salah satu penyakit kardiovaskular yang pengidapnya cukup tinggi dari kalangan muda adalah Coronay Artery Disease (CAD) atau penyakit jantung koroner. Di Indonesia, data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, penyakit jantung koroner yang menyerang kelompok umur 35 – 44 tahun sebesar 1,3 persen.

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama terjadinya serangan jantung dini pada laki-laki dan perempuan. Jantung koroner terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri yang memasok darah, oksigen dan nutrisi ke jantung, sehingga mengakibatkan otot-otot jantung tidak berfungsi dengan baik. Penyempitan pembuluh darah arteri disebabkan penimbunan lemak di dalam arteri jantung atau istilahnya aterosklerosis. Kondisi ini menimbulkan komplikasi seperti serangan jantung dan gagal jantung. Ketika jantung tidak cukup mendapatkan pasokan darah, seseorang akan mengalami berbagai gejala. Angina atau rasa tidak nyaman pada dada adalah gejala penyakit jantung koroner yang paling umum. Angina membuat penderitanya merasa nyeri dada seperti tekanan atau rasa berat yang berlangsung selama beberapa menit, mual, pusing, sesak napas, berkeringat dan sakit di bagian lengan atau bahu. Jangan abaikan gejala-gejala ini, terutama jika gejala bertahan lebih dari lima menit.

Faktor Risiko pada Orang Dewasa Muda

Dalam literatur kedokteran, risiko jantung umumnya menyerang usia 40 tahun untuk laki-laki, dan usia di atas 55 tahun untuk wanita. Namun sekarang, semakin banyak kalangan muda berusia 30-an yang menderita penyakit jantung koroner atau mengalami serangan jantung. Umumnya disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Merokok, obesitas, kurangnya aktivitas dan stres sebagai hasil dari gaya hidup yang tidak sehat menjadi faktor risiko seseorang terkena serangan jantung. Mengutip laman verywellhealth.com, selain orang dengan gaya hidup yang tidak sehat, serangan jantung juga bisa menimpa individu yang paling sehat sekalipun di usia 20 atau 30 tahun. Penyebabnya adalah kelainan jantung yang tidak terdiagnosis sehingga membuat orang tersebut berisiko tinggi mengalami serangan jantung. Penyebab lainnya yang lebih umum antara lain:

• Kardiomiopati hipertrofi adalah kondisi yang diwariskan. Ditandai dengan membesarnya sel-sel jantung yang menyebabkan dinding ventrikel menebal, sehingga menghalangi pasokan darah ke jantung. Ini adalah penyebab serangan jantung pada atlet muda.

•  Kawasaki Disease, penyakit langka pada anak. Penyakit Kawasaki menyebabkan peradangan akut pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan denyut jantung cepat yang tidak normal (tachycardia), peradangan jantung, dan gagal jantung.

• Jaringan parut jantung dapat berkembang karena efek jangka panjang dari latihan yang berlebihan. Seiring waktu, stres yang tak kunjung reda juga dapat mempengaruhi aktivitas jantung dan memicu serangan jantung.

Mencegah Serangan Jantung pada Kaum Muda

Pencegahan penyakit jantung pada orang muda tidak berbeda dengan orang dewasa yang lebih tua, yakni:

1.    Mengadopsi gaya hidup sehat. Mulailah berhenti merokok, rajin berolahraga (30 menit) setiap hari, atau minimal 3 kali seminggu selama 30-40 menit per sesi dan menghindari stres.

2.    Menjaga pola makan yang sehat. Konsumsi lebih banyak sayuran, makanan kaya serat dan makanan yang mengandung lemak omega-3. Kurangi garam, lemak jenuh, manisan dan daging merah. Konsumsi Anlene Goldplus 2x sehari susu dewasa dengan lemak baik, selain untuk menjaga kekuatan tulang, sendi, otot, kini dengan Nutrisi Lengkap yaitu tinggi serat untuk bantu jaga kadar kolesterol dalam darah, sumber kalium untuk jaga tekanan darah dan tanpa penambahan gula.

3.    Menjaga berat badan tetap proporsional, jangan sampai berlebih.

4.    Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, seperti cek kadar gula, tekanan darah dan kolesterol.

 

Sumber: http://www.depkes.go.id/article/print/17073100005/penyakit-jantung-penyebab-kematian-tertinggi-kemenkes-ingatkan-cerdik-.html

https://www.acsh.org/news/2016/02/18/heart-attacks-can-strike-young-adults-so-know-the-signs

https://www.verywellhealth.com/how-common-are-heart-attacks-in-young-people-3866059