Health & Nutrition

Vaksin COVID-19? Pahami Hal-hal Penting Sebelum & Sesudahnya

5 mins 5 April 2021
Vaksin COVID yang begitu dinanti kehadirannya akhirnya datang juga di Indonesia. Mulai awal tahun ini, pemerintah secara bertahap mulai mendistribusikan vaksin Corona ke masyarakat. Ya, selain memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, pemberian vaksin ini diharapkan mampu menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia. Ini karena suntikan vaksin membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk menghalau virus penyebab penyakit corona, yakni SARS-CoV-2.
 
Dengan begitu, individu yang mendapatkan vaksin diharapkan tidak mudah tertular penyakit tersebut. Sekalipun terinfeksi, gejala yang ditimbulkan tidak berat, bahkan bisa dibilang cukup ringan. Sebelum Anda mendapatkan giliran vaksin, berikut beberapa poin penting yang harus diketahui dan lakukan sebelum dan sesudah melakukan vaksin COVID-19.
 
 

Sekilas tentang Virus SARS-CoV-2

SARS-CoV-2 merupakan jenis virus penyebab penyakit COVID-19 yang kini tengah mewabah di seluruh dunia. Mulanya, virus ini terdeteksi di kota Wuhan, Tiongkok, tapi hingga saat ini virus SARS-CoV-2 sudah menyebar ke lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia.
 
Virus SARS-CoV-2 termasuk dalam keluarga besar Coronavirus dan tipe ketujuh yang sudah diketahui oleh manusia. Virus ini bisa menyebabkan Serve Acute Respiratory Syndrome (SARS), sehingga wajar bila nama virus penyebab COVID-19 mirip seperti wabah SARS yang pernah terjadi pada tahun 2003 lalu.
Meski virus penyebabnya tidak sama, namun gejala-gejala yang ditimbulkan hampir mirip dengan penyakit SARS, seperti demam di atas 38 derajat Celcius, batuk kering, demam dan sesak napas. Namun, dalam beberapa kasus, penderita COVID-19 juga akan mengalami gejala-gejala tambahan, seperti sesak napas berat, badan pegal-pegal, rasa lelah yang tidak biasa, dan gejala gastrointestinal, (seperti diare dan gejala saluran napas lainnya).
 
Dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan, diketahui bagaimana caranya virus SARS-CoV-2 bisa menyebar. Virus ini menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut ketika sedang batuk, bersin, ataupun berbicara. Droplet ini bisa menempel ke pakaian atau benda-benda yang ada di sekitar penderita COVID-19. Untungnya, partikel droplet ini tidak bisa bertahan lama di udara.
 
Kendati begitu, masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati dan selalu menjaga diri dengan cara:
● Mengenakan masker jika sedang berada di luar rumah.
● Cuci tangan dengan sabun minimal setiap 20 detik.
● Tetap tinggal di rumah bila memang tidak ada kepentingan mendesak.
● Tutup mulut dan hidung saat sedang batuk atau bersih menggunakan siku bagian dalam.
● Terapkan pola hidup sehat.
● Hindari bepergian ke tempat yang ramai dan di ruangan tertutup.
● Hindari menyentuh area segitiga wajah, yaitu mata, hidung, dan mulut.
● Suntik vaksin COVID.
 
 

Persiapan Sebelum Vaksin COVID

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mulai mendistribusikan jutaan vaksin corona gratis sejak awal tahun 2021. Adapun sasaran vaksin COVID adalah seluruh lapisan masyarakat yang ada di 34 provinsi di Indonesia. Setiap penduduk akan mendapatkan jatah dua kali penyuntikan vaksin. Kendati begitu, proses pendistribusian vaksin ini dilakukan secara bertahap sesuai kelompok prioritas.
 
Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, dan seluruh staf yang bekerja di lingkungan kesehatan menjadi pihak pertama yang diprioritaskan untuk mendapat jatah vaksin corona. Setelah itu, menyusul anggota TNI, POLRI, aparat hukum, petugas pelayanan publik (tenaga pendidik, guru, PNS, ASN) dan lansia. Dan pada tahap terakhir, barulah masyarakat umum sesuai dengan ketersedian vaksin dan izinnya, yakni penerima bantuan iuran BPJS dan kelompok masyarakat lainnya.
 
Jika Anda termasuk yang sudah mendapat giliran untuk vaksin COVID, berikut beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukannya:
 
1.  Memenuhi persyaratan untuk menerima vaksin
Meski masuk dalam daftar prioritas vaksin, ada sejumlah persyaratan lain yang harus dipenuhi calon penerima vaksin COVID. Persyaratan ini merujuk pada Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian RI No HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.

Di bawah ini adalah daftar syarat yang harus dipenuhi oleh calon penerima vaksin corona:

 

● Tidak memiliki riwayat penyakit kelainan darah, penyakit jantung (gagal jantung/penyakit jantung koroner), penyakit autoimun sistemik, penyakit ginjal kronis, rheumatoid arthritis, penyakit saluran pencernaan kronis, dan penyakit kanker.
● Calon penerima vaksin juga dipastikan tidak pernah terinfeksi COVID-19 dan mengalami gejala penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) seperti batuk, pilek sesak napas setidaknya dalam 7 hari terakhir.
● Tidak sedang dalam masa hamil atau menyusui.
● Tidak ada anggota serumah yang kontak erat/suspek/konfirmasi dengan orang yang terinfeksi COVID-19.
● Suhu tubuh saat divaksin di bawah 37,5 celcius.
● Tekanan darah tidak boleh di atas atau sama dengan 180/110.
● Orang dengan riwayat penyakit diabetes melitus tipe 2 yang terkontrol, dibuktikan hasil pemeriksaan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5%, boleh divaksin.
● Bila calon penerima vaksin memiliki penyakit lain yang tidak atau belum disebutkan di atas, dapat berkonsultasi langsung ke dokter yang merawat.

 

2.  Pastikan Tubuh Dalam Kondisi Fit dan Bugar
Sama seperti prosedur vaksin lainnya, pemberian vaksin COVID hanya bisa dilakukan saat tubuh dalam keadaan fit dan bugar. Dengan kondisi tubuh yang prima, maka kinerja vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh juga akan lebih optimal.
 
Oleh karena itu, beberapa hari sebelum divaksin, sebaiknya Anda makan makanan yang bernutrisi tinggi dan gizi seimbang, istirahat yang cukup, berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari stres, dan rutin olahraga.
 
Anda juga sebaiknya menghindari atau minum alkohol dan merokok. Sementara jika Anda sedang menjalani pengobatan atau terapi dari dokter, ikuti saran dan petunjuk dokter dengan seksama.
 
3.  Pastikan Nama Anda Sudah Terdaftar dan Pahami Prosedurnya
Satu hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum vaksin corona adalah pastikan nama Anda sudah terdaftar sebagai penerima vaksin. Sekadar informasi, dalam pelaksanaan program vaksinasi covid secara massal, Kemenkes akan mengirimkan status penerimaan vaksin kepada masyarakat melalui dua metode, yaitu:
 
● Di website atau aplikasi PeduliLindungi
● Notifikasi SMS dari PEDULICOVID
 
Jika sudah mendapatkan ‘undangan’ untuk vaksin, maka langkah selanjutnya adalah melakukan registrasi ulang untuk verifikasi. Khusus untuk tenaga kesehatan, registrasi dapat dilakukan melalui chatbot WhatsApp di nomor 081110500567. Selain melalui WhatsApp, Kemenkes juga menyediakan channel registrasi vaksin COVID lainnya melalui SMS blast PEDULICOVID, website pedulilindungi.id, email vaksin@pedulilindungi.id, call/UMB di *199#, serta hotline vaksinasi COVID-19 119 ekstensi 9.
 
Setelah itu, calon penerima vaksin juga harus mengonfirmasi domisili serta melakukan skrining kesehatan. Jika lolos skrining kesehatan, calon penerima vaksin corona dapat langsung memilih lokasi pelaksanaan dan jadwal vaksinasi. Selanjutnya sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 akan mengirimkan undangan elektronik berupa pengingat jadwal vaksin yang akan dikirimkan melalui SMS atau aplikasi PeduliLindungi.
 
 

Yang Harus Dilakukan Setelah Vaksin COVID

Setelah divaksin, beberapa orang mungkin akan mengalami sejumlah efek samping. Kendati begitu, efek samping ini umumnya terbilang ringan dan dapat hilang dalam hitungan hari. Beberapa orang lainnya bahkan ada pula yang tidak merasakan efek samping sama sekali.
 
Berikut sejumlah efek samping paling umum yang dapat dirasakan setelah suntik vaksin corona:
● Nyeri dan bengkak di area yang disuntik
● Demam
● Menggigil
● Badan terasa pegal-pegal dan lelah
● Sakit kepala
 
Berbagai efek samping di atas dapat diredakan dengan sejumlah cara sederhana seperti, kompres air dingin di area yang disuntik, menghindari aktivitas berat terutama yang melibatkan tangan yang disuntik, dan tidur yang cukup. Bila diperlukan, Anda juga bisa minum obat pereda nyeri yang dijual bebas tanpa resep dokter.
 
Namun, pastikan Anda tetap membaca petunjuk pemakaian obat dengan teliti supaya lebih aman. Jika efek samping yang Anda alami tidak juga mereda setelah melakukan berbagai hal yang disebutkan tadi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.
 
Selain itu, Anda juga harus mempersiapkan diri kembali untuk mendapatkan jatah vaksin kedua. Biasanya pemberian dosis vaksin kedua ini dilakukan setidaknya 2 minggu setelah pemberian vaksin dosis pertama, atau tergantung dengan ketersediaan vaksin. Anda juga tetap harus menerapkan protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun Anda berada.
 
Ini karena meski sudah divaksin, bukan berarti Anda sepenuhnya terbebas dari ancaman infeksi virus Corona. Sebaliknya, Anda mungkin masih bisa terinfeksi virus corona, bahkan menularkan ke orang lain. Inilah sebabnya, menerapkan protokol kesehatan adalah hal mutlak yang tidak bisa dikompromikan lagi.
 
 

Vaksin COVID Khusus untuk Para Lansia

Orang lanjut usia (lansia) masuk dalam sasaran prioritas vaksinasi COVID-19 tahap dua. Ketentuan vaksin COVID untuk lansia ini tercantum dalam Surat Edaran (SE) nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada kelompok sasaran lansia, komorbid, penyitas COVID-19, dan sasaran tunda.
 
Ada dua pilihan cara daftar vaksin COVID untuk lansia, yakni:
● Mendaftar melalui situs www.kemenkes.go.id atau situs www.covid19.go.id
● Mendaftar melalui organisasi atau institusi yang bekerja sama dengan Kemenkes dan Dinkes setempat
 
Tidak ada syarat khusus bagi lansia yang akan divaksin. Namun, petugas kesehatan akan melakukan skrining kesehatan dan menanyakan sejumlah pertanyaan tambahan untuk memastikan kondisi lansia sebelum divaksin. Pertanyaan tambahan itu meliputi:
● Apakah mengalami kesulitan menaiki 10 anak tangga?
● Apakah punya 5 penyakit dari 11 penyakit kronik dan komorbid?
● Apakah mudah merasa kelelahan?
● Apakah mengalami penurunan berat badan secara signifikan?
● Apakah mengalami kesulitan berjalan sejauh 100-200 meter?
 
Jika lansia calon penerima vaksin menjawab “Ya” sebanyak 3 kali atau lebih dari 5 pertanyaan di atas, maka vaksin COVID tidak bisa diberikan.
 
Di masa pandemi seperti sekarang ini, penting untuk menjaga kesehatan agar daya tahan tubuh tetap terjaga, khususnya bila Anda akan menerima vaksin. Seperti yang sudah disebutkan di atas, sebelum menerima vaksin, Anda harus memastikan tubuh fit dan bugar, dan salah satu caranya adalah dengan berolahraga yang cukup dan penuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara rutin.
 
Dalam hal ini, agar nutrisi tubuh terpenuhi untuk mendukung berbagai aktivitas, minumlah Anlene yang tinggi kalsium, kolagen, protein, dan vitamin B2, B6, B12, C, D, E, zinc dan magnesium yang sangat baik untuk mendukung Anda bergerak dan beraktivitas, dan juga bermanfaat untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
 
Anlene memiliki dua produk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Ada Anlene Actifit yang memberikan kalsium 2x lebih banyak dari susu biasa, 5000 mg protein untuk kekuatan otot dan 330 mg kolagen untuk sendi yang sehat.
 

Selain itu ada Anlene Gold Plus yang memiliki kandungan 3000 mg serat pangan untuk membantu menjaga kadar kolesterol tetap normal, 525 mg kalium kalium untuk menjaga tekanan darah supaya lebih terkendali, serta tanpa tambahan gula yang tentunya baik untuk orang dengan riwayat penyakit diabetes. Minum susu Anlene dua kali sehari untuk menjaga hidup lebih sehat dan gerak aktif.