Body & Mind

Waspada, Ini Gejala Serangan Jantung Saat Berolahraga

5 mins 3 January 2019

Olahraga atau aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin, memang punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik dan membakar lemak dengan memperbaiki metabolisme tubuh, olahraga juga bisa melatih kesehatan mental, salah satunya mengontrol stres.

Dalam hal kesehatan jantung, American Heart Association (AHA) mengatakan bahwa aktivitas fisik diperlukan untuk mengatur tekanan dan kadar kolesterol, serta menghambat perkembangan penyakit kardiovaskular. Namun jika Anda sebelumnya tidak pernah berolahraga berat, ada baiknya lakukan cek kesehatan untuk mengetahui kondisi tubuhmu. Sebab, salah-salah olahraga justru bisa memicu masalah pada jantung.  

"Saat olahraga, jantung akan bekerja lebih berat untuk memenuhi kebutuhan energi yang lebih besar. Oleh sebab itu, apabila ada masalah jantung, maka ada beberapa hal yang dapat terjadi," jelas dr. Vienna Rossimarina, SpJP (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah).  

Masalah pada jantung memiliki beberapa kategori, yaitu:

  • Jantung koroner, jika terjadi penyempitan pada pembuluh darah di jantung.
  • Penyakit jantung bawaan merupakan penyakit jantung yang umum ditemukan sejak bayi, di mana pada umumnya terjadi karena bocornya katup jantung.
  • Penyakit katup jantung, yakni ketika katup jantung kesulitan untuk membuka dan menutup dengan aliran darah langsung dengan benar, sehingga dapat membuat darah tersumbat atau bocor.
  • Serangan jantung, umumnya disebabkan karena jantung koroner. Ini terjadi ketika pasokan darah ke jantung terhambat total dan membuat sel-sel otot jantung menjadi rusak. Kondisi darurat ini biasanya muncul dengan gejala nyeri dada, sesak nafas, dan keringat dingin.
  • Gagal jantung, terjadi ketika aliran darah ke seluruh tubuh tidak dipompa secara efisien. Tekanan darah tinggi secara perlahan dapat membuat jantung menjadi kaku atau lemah sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik.  

 

Apapun yang terjadi, bahkan jika kemungkinan terburuknya Anda memiliki masalah jantung, jangan sampai menahan Anda untuk tidak berolahraga. Olahraga yang dilakukan dengan tepat dapat menurunkan risiko kematian mendadak saat berolahraga, baik akibat serangan maupun henti jantung. Pasalnya, tubuh sudah terbiasa untuk beradaptasi dengan peningkatan aktivitas tubuh.  

Anda dapat mengetahui ringan atau beratnya jenis olahraga yang dapat dilakukan dengan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Tingkat keparahan penyakit jantung yang akan menjadi dasarnya. Namun yang pasti, Anda tentu tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan olahraga yang terlalu berat, terutama jika sudah memakai alat bantu berupa ring jantung.  

Jika Anda telah memiliki faktor risiko penyakit jantung dan tidak aktif beraktivitas fisik sebelumnya, dr. Vienna Rossimarina, SpJP menyarankan untuk memberikan perhatian lebih pada beberapa tanda bahaya berikut yang mungkin terjadi sebelum ataupun sesaat berolahraga.


1.  Nyeri Pada Bagian Dada

Ini merupakan keluhan yang paling sering dirasakan saat seseorang mengalami gangguan fungsi jantung. "Biasanya gejala yang datang berupa sensasi seperti diremas atau ditekan di bagian tengah dada atau dada bagian kiri. Nyeri ini biasanya akan membaik dengan beristirahat atau berhenti berolahraga," ungkapnya. Rasa tidak nyaman ataupun nyeri dapat muncul dengan intensitas yang ringan namun bertambah kuat, dan dapat hilang dan muncul kembali sepanjang waktu berolahraga.

2.  Sulit Bernapas

Napas terlalu pendek dan disertai kesulitan mengambil napas merupakan pemicu terjadinya serangan jantung. Dalam keadaan ini, ada baiknya untuk waspada dan segera menghentikan aktivitas kamu.

 

3.  Aritmia atau Detak Jantung yang Tidak Teratur

"Kondisi yang dirasakan biasanya adalah berdebar-debar terutama bila irama jantungnya tidak teratur (menurun, meningkat ataupun berhenti sesaat)," jelas dr. Vienna. Jadi, saat kamu tiba-tiba merasakan jantung berdegup kencang, dada terpukul-pukul, atau irama jantung tidak beraturan, hentikan aktivitas saat itu juga.

 

4.  Keseimbangan Tubuh yang Tak Baik

Gejala gangguan fungsi jantung lainnya yang tak boleh diabaikan adalah saat kamu merasa pandangan gelap hingga menyebabkan pingsan. "Kondisi ini biasanya sebab dari jumlah darah yang bersirkulasi ke otak berkurang," tambah dr Vienna.

5.  Keringat Abnormal

Berkeringat adalah hal yang wajar terjadi saat kamu berolahraga. Tapi waspadalah jika kamu berkeringat dingin. Ini dapat menjadi ‘alarm’ bahwa sesuatu yang tidak normal sedang terjadi pada jantungmu. Situasi ini juga dapat disertai dengan rasa mual yang merupakan tanda dari serangan jantung.

 

6.  Nyeri Pada Bagian Tubuh Lain

Gangguan jantung saat berolahraga juga dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot bagian tubuh lain seperti lengan atas, punggung, leher, rahang bawah atau perut. Rasa nyeri tersebut juga dapat berpindah dari suatu bagian tubuh ke yang lainnya.

 

Gejala-gejala di atas merupakan suatu peringatan apabila jantung sedang mengalami gangguan sehingga perlu untuk segera berhenti beraktivitas atau beristirahat. Penanganan darurat juga diperlukan saat seseorang pingsan atau menjadi lemas secara mendadak dan juga saat tanda bahaya semakin parah dan tidak hilang setelah beristirahat.  

"Oleh sebab itu, bagi orang yang pernah mengalami hal-hal tersebut diatas sangat dianjurkan untuk memeriksakan kondisi jantungnya. Apalagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung," ungkap dr. Vienna. Adapun risiko penyakit jantung seperti dijelaskan dr. Vienna adalah:


1.  Mengidap Hipertensi

Hipertensi menjadi salah satu risiko terjadinya penyakit jantung, yakni dengan terjadinya stroke. Seiring bertambahnya usia, proporsi orang dengan tekanan darah diatas 140/90 mmHg semakin meningkat. Jika Anda mengurangi konsumsi garam, maka resiko mengidap hipertensi dapat berkurang.

2.  Mengidap Penyakit Diabetes Mellitus (gula)

Tidak hanya berpotensi merusak organ pankreas, kadar gula darah yang tinggi juga dapat memicu penyakit jantung. Ini karena kandungan glukosa yang berlebihan dalam tubuh membuat darah semakin kental dan semakin menyulitkan kinerja jantung. Dari sinilah penyakit diabetes bisa berpotensi menyebabkan komplikasi ke jantung. Karenanya, perlu dijaga konsumsi makanan dan minuman agar tidak banyak mengandung glukosa.

 

3.  Kolesterol Tinggi

Seiring bertambahnya usia, pengolahan kolesterol dalam tubuh akan terus menurun. Jika kebiasaan mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi, maka kolesterol akan semakin menumpuk dan menyumbat pembuluh darah sehingga munculnya gejala penyakit jantung. Sangat disarankan bagi Anda untuk memulai dan menjaga pola makan yang baik dan mengurangi konsumsi lemak trans, menjaga berat badan ideal, serta perbanyak aktivitas fisik.

 

4.  Kebiasaan Merokok

Melansir dari copenhagenconsensus.com, 41% anak laki-laki di usia 13-15 tahun sudah merokok dan lebih dari 65% pria dewasa sudah terbiasa merokok secara rutin. Kebiasaan ini dipercaya menjadi penyebab dari 20% kematian laki-laki di Indonesia. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, diprediksi setengah juta orang akan meninggal setiap tahunnya akibat kebiasaan merokok. Tidak terkecuali dengan penyakit jantung, di setiap bungkus rokok sudah tertera risiko tersebut namun seakan tidak merubah keputusan perokok.

5.  Memiliki Riwayat Keluarga dengan Penyakit Jantung

Anda memiliki resiko terkena penyakit jantung salah satunya jika ada keluarga dekat yang sudah menderita penyakit jantung. Keluarga dekat yang dimaksud adalah ayah kandung, ibu kandung, dan saudara kandung. Risiko tersebut berlaku jika anggota keluarga menderita penyakit jantung sejak usia muda, yakni 55 tahun untuk laki-laki dan 65 tahun untuk perempuan.

 

6.  Sudah Menopause

Wanita yang sudah berada di tahap menopause juga beresiko terkena penyakit jantung. Lebih tepatnya, resiko itu akan meningkat sepuluh tahun pasca menopause. Estrogen adalah faktor utamanya. Estrogen berfungsi untuk menjaga pembuluh darah bisa fleksibel sehingga bisa berkontraksi untuk mengalirkan darah. Begitu mencapai menopause, kadar estrogen seorang wanita akan berangsur turun. Di sinilah masalah bisa terjadi, yakni tekanan darah semakin tinggi dan dinding arteri semakin lebar, hingga akhirnya penyakit jantung bisa saja terjadi.

 

Nah, melihat sederet fakta dan penjelasan di atas, tetaplah berolahraga sesuai kapasitas tubuhmu, ya! Selain berolahraga, perhatikan juga asupan gizi untuk mendapatkan nutrisi penting yang akan menjaga kesehatan jantungmu. Dalam hal olahraga, ada beberapa jenis olahraga buat yang berpotensi terkena penyakit jantung.


1.  Jalan kaki

Mungkin Anda tidak menyangka, namun sesederhana jalan kaki saja sudah termasuk olahraga. Manfaat yang bisa didapat adalah menurunnya kadar kolesterol, tekanan darah, dan tingkat stres. Lebih lagi, denyut jantung dan aliran darah akan meningkat dengan berjalan kaki. Alhasil, risiko penyakit kardiovaskular juga menurun. Hasil optimal bisa didapatkan dengan berjalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari atau 8 km dalam satu minggu.

 

2.  Jogging

Jika olahraga berjalan kaki bisa dilalui tanpa kendala, Anda bisa sedikit meningkatkan tingkatannya ke lari santai atau jogging. Sama seperti berjalan kaki, jogging juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskular. Resiko tersebut diantaranya tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Hasil optimal bisa Anda dapatkan dengan rutin jogging namun tidak perlu dalam waktu yang lama seperti berjalan kaki. Di bawah 20 menit setiap hari juga sudah cukup untuk memberikan manfaatnya.

 

3.  Berenang

Berenang menjadi pilihan menarik yang bisa Anda ambil, terutama jika Anda memiliki keluhan lain diluar penyakit jantung, seperti radang sendi atau obesitas. Anda akan bisa lebih menikmati olahraga ini karena persendian tidak perlu menopang berat tubuh anda seperti ketika melakukan olahraga lainnya. Karenanya, berenang bisa menjadi solusi terbaik Anda jika sudah sendi sudah tidak kuat lagi menopang.

 

4.  Bersepeda

Jika cukup beruntung, Anda bisa saja diperbolehkan untuk bersepeda santai. Manfaat yang akan dirasakan adalah kinerja jantung akan terpacu dan detaknya akan meningkat, otot jantung dapat menjadi lebih kuat, sirkulasi darah semakin lancar, serta mengurangi kadar kolesterol. Bagi Anda yang kelebihan berat badan, bersepeda juga bisa membakar kalori dalam tubuh sehingga berat badan bisa turun ke angka yang lebih ideal. Dengan demikian, resiko terkena penyakit jantung akan semakin menurun.

 

5.  Senam

Jika sudah merasa bosan dengan olahraga yang itu-itu saja, Anda dapat mencoba senam. Selain bantu meningkatkan aliran darah dan melatih jantung agar lebih efisien dalam menggunakan oksigen, olahraga dapat dibuat menjadi lebih menyenangkan. Pasalnya, senam terdiri dari berbagai macam gerakan sehingga Anda tidak akan mudah bosan dan dapat menikmati olahraga.

 

6.  Yoga

Beralih ke olahraga yang lebih santai, Anda dapat mencoba yoga. Olahraga yang memadukan gerakan fisik, pernapasan, sekaligus meditasi ini terbukti dapat memberikan dampak baik terhadap peradangan sistemik, stres, sistem saraf otonom, dan berbagai faktor risiko kardiovaskular lainnya.

 

7.  Taichi

Beralih dari yoga, Anda juga dapat mencoba latihan kebugaran asal negeri Tirai Bambu yakni Taichi. Latihan kebugaran ini memberikan tekanan yang ringan pada otot jantung. Gerakannya yang lambat dan terfokus mampu menurunkan tekanan darah, memperkuat jantung, mengurangi stres, serta memungkinkan Anda untuk mengendalikan berat badan. Kemampuan Anda untuk berkonsentrasi, mengendalikan pernapasan, dan mengatur irama tubuh akan semakin terasah. Pada akhirnya, Taichi dapat mencegah serta mengatasi penyakit jantung.

 

Terlepas dari olahraga apapun yang dipilih, pastikan Anda perhatikan kondisi tubuh. Hal yang perlu diperhatikan diantaranya dengan berolahraga di pagi atau sore hari untuk menghindari suhu yang terlalu panas atau dingin, memakai pakaian yang nyaman untuk menunjang sirkulasi udara selalu melakukan pemanasan sebelum olahraga, pendinginan sesudah olahraga, serta beristirahat sebelum merasa lelah.

 

Agar semakin percaya diri untuk berolahraga, Anda dapat minum Anlene Gold Plus. Formula MoveMax dan Beatplus di dalamnya senantiasa mendukung Anda untuk bergerak aktif dan menjaga kesehatan jantung. Tidak kalah penting dari nutrisi lainnya, Anlene Gold Plus tidak mengandung gula sehingga tidak akan menyebabkan diabetes, serta mengandung serat pangan yang tinggi untuk bantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

 

Terlebih lagi, Anlene Gold Plus juga mengandung kalsium untuk menguatkan dan menyehatkan tulang, vitamin D untuk mengoptimalkan penyerapan kalsium dalam tubuh, protein untuk membantu memelihara dan meregenerasi sel-sel tulang, serta kolagen yang kamu perlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi. Apalagi yang Anda pertimbangkan? Minum Anlene setiap hari bantu penuhi kebutuhan nutrisi harian Anda sehingga bisa percaya diri untuk berolahraga dan bisa menikmati hidup dengan lebih berarti lagi. Mari mulai atur pola hidup sehat Anda sekarang!