Body & Mind

Ayo Cegah Osteoporosis dengan Cara Berikut Ini!

4 mins 13 November 2023

Osteoporosis mengacu pada kondisi di mana tulang kehilangan kepadatannya sehingga menjadikannya rapuh dan mudah mengalami keretakan. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini hingga mereka cedera. Adakah cara pencegahan osteoporosis? Tentu saja ada. Penyakit ini bisa dicegah sejak usia muda kok. 

Wanita yang tengah memasuki masa menopause lebih rentan terhadap osteoporosis. Namun, bukan berarti generasi muda atau anak-anak tidak bisa terkena kondisi ini. Mari kita telusuri lebih dalam tentang osteoporosis beserta dengan cara pencegahannya. 

Apa Itu Osteoporosis? 

Osteoporosis terjadi akibat kerusakan jaringan tulang, yang menyebabkan penurunan massa dan kerapuhan tulang. Akibatnya, tulang menjadi mudah patah meskipun penderitanya hanya melakukan aktivitas sederhana seperti mengikat tali sepatu, bersin, atau gerakan ringan lainnya. Bagian tubuh yang paling rentan mengalami kerapuhan adalah tulang belakang, tulang pinggul, dan pergelangan tangan. 

Osteoporosis, yang dikenal sebagai pengeroposan tulang, adalah masalah kesehatan yang sering ditemui pada orang-orang berusia lanjut. Namun tidak menutup kemungkinan jika penyakit ini juga dialami oleh orang-orang muda atau yang berada di usia produktif. 

Data dari International Osteoporosis Foundation menunjukkan bahwa 1 dari 3 perempuan dan 1 dari 5 laki-laki berusia di atas 50 tahun berisiko mengalami osteoporosis. Sedangkan, berdasarkan data Kemenkes RI, 23% perempuan berusia 50-80 tahun dan 53% perempuan berusia di atas 80 tahun di Indonesia menderita osteoporosis. 

Jenis-Jenis Osteoporosis 

Secara umum, osteoporosis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab dan karakteristiknya. Berikut ini jenis-jenis osteoporosis yang umum ditemukan: 

Osteoporosis Primer 

Jenis osteoporosis ini paling sering ditemukan pada wanita yang telah melewati masa menopause. Menurunnya kadar hormon estrogen setelah menopause merupakan salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko osteoporosis primer. Tulang yang paling rentan terkena jenis osteoporosis ini adalah tulang belakang dan pergelangan tangan. 

Selain pada wanita yang mengalami menopause, osteoporosis primer juga bisa dialami oleh lansia di atas 70 tahun. Memang jenis osteoporosis ini lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria. 

Penyebab utamanya adalah penurunan kemampuan tubuh dalam membentuk tulang baru seiring bertambahnya usia. Bagian tulang yang paling terpengaruh oleh osteoporosis yang dialami orang-orang lanjut usia adalah tulang pinggul. 

Osteoporosis Sekunder 

Osteoporosis ini terjadi akibat kondisi medis tertentu atau obat-obatan, seperti penggunaan kortikosteroid jangka panjang. Adapun beberapa penyebab dari osteoporosis sekunder ini adalah: 

  • Gangguan hormon seperti hiperparatiroidisme. 

  • Penyakit ginjal kronis. 

  • Gangguan pencernaan yang mengganggu penyerapan kalsium dan vitamin D. 

  • Penggunaan obat-obatan jangka panjang seperti kortikosteroid dan antikonvulsan. 

 

Penyebab Osteoporosis 

Dengan bertambahnya usia, tulang secara alami akan kehilangan kepadatannya. Namun, tidak semua orang berusia lanjut akan terkena osteoporosis. Tulang terus-menerus diperbarui, di mana ada proses pergantian tulang lama dengan yang baru. Tetapi seiring berjalannya waktu, proses ini melambat dan meningkatkan risiko osteoporosis. 

Faktor Risiko Osteoporosis 

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko osteoporosis, di antaranya adalah kebiasaan sehari-hari yang mungkin tidak kita sadari. Untuk bisa melakukan cara pencegahan osteoporosis sejak dini, simak sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis berikut ini: 

Kekurangan Hormon Estrogen pada Wanita 

Menopause adalah salah satu faktor risiko terbesar wanita mengalami osteoporosis. Setelah menopause, produksi estrogen, hormon yang dapat mencegah tubuh kehilangan massa tulang, menurun dengan tajam. Hal ini dapat menyebabkan massa tulang hilang dengan cepat. 

Ketidakseimbangan Hormon 

Selain estrogen, hormon lain seperti paratiroid, tiroid, dan hormon pertumbuhan juga mempengaruhi pembentukan tulang. Ketidakseimbangan dari salah satu hormon ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis. 

Pertambahan Usia 

Seiring bertambahnya usia, risiko osteoporosis meningkat. Tulang mulai kehilangan massa dan kepadatannya setelah mencapai puncak kepadatan tulang pada usia 20-an, dan proses ini akan semakin cepat seiring bertambahnya usia. 

Asupan Kalsium dan Vitamin D yang Tidak Terpenuhi 

Bagi Anda yang bertanya-tanya apa fungsi dari mineral kalsium untuk mencegah osteoporosis? Perlu diketahui, kalsium dan vitamin D adalah dua nutrisi esensial untuk kesehatan tulang. 

Kekurangan asupan kalsium dan vitamin D dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Bahkan, orang-orang di usia muda bisa terkena osteoporosis jika asupan kalsium dan Vitamin D-nya tidak terpenuhi dengan baik. 

Penggunaan Obat-obatan Tertentu 

Beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Contohnya, konsumsi kortikosteroid, beberapa obat anti-kanker, dan antikonvulsan yang berkepanjangan. Tak hanya itu saja, penggunaan jangka panjang dari proton-pump inhibitor juga berpotensi menyebabkan osteoporosis. 

Kurang Berolahraga 

Aktivitas fisik, terutama latihan weight-bearing seperti berjalan dan angkat berat, dapat membantu menjaga kepadatan tulang. Orang-orang yang kurang rutin berolahraga justru berpotensi terkena osteoporosis. 

Riwayat Keluarga 

Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan osteoporosis atau riwayat patah tulang yang berkaitan dengan kondisi tersebut, risiko Anda untuk memiliki penyakit ini mungkin lebih tinggi. 

Kondisi Kesehatan Tertentu 

Beberapa kondisi medis seperti penyakit celiac, gangguan tiroid, dan kondisi lain yang mempengaruhi penyerapan nutrisi juga dapat meningkatkan risiko osteoporosis. 

Penting untuk memahami bahwa beberapa faktor risiko osteoporosis tidak dapat dihindari, seperti faktor usia dan genetika. Namun, banyak faktor risiko lain yang dapat dihindari dengan mengambil langkah pencegahan seperti menjaga asupan nutrisi – terutama Vitamin D dan kalsium – yang seimbang dan berolahraga secara teratur. 

Cara Mencegah Osteoporosis 

Pada dasarnya, osteoporosis adalah sebuah kondisi yang tidak bisa dianggap remeh begitu saja. Berkurangnya kepadatan tulang dapat mengakibatkan tulang mudah patah. Ketika mengalami patah tulang, tentu saja aktivitas sehari-hari akan sangat terganggu. 

Berikut adalah cara pencegahan osteoporosis yang bisa dilakukan sejak Anda masih berada di usia muda: 

Rajin Berolahraga 

Olahraga rutin adalah kunci utama dalam mencegah osteoporosis. Aktivitas fisik yang konstan akan meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang. 

Membiasakan diri berolahraga sejak masih muda akan menjadikan fondasi tulang lebih kokoh untuk masa mendatang. Sebagai informasi, pada usia 30 tahun, tulang mencapai titik kepadatan terbaiknya. 

Latihan yang melibatkan beban dan ketahanan merupakan salah satu metode olahraga yang paling efektif dalam hal ini. Selain itu, senam khusus osteoporosis juga bisa menjadi alternatif. Bahkan bagi mereka yang pernah mengalami stroke, senam ini bisa dijadikan opsi untuk cara pencegahan osteoporosis. 

Menjaga Berat Badan 

Menjaga kesehatan tulang bukan hanya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan rutin berolahraga. Penting juga memastikan berat badan kita tetap stabil. Kenapa? Orang dengan berat badan di bawah rata-rata lebih rentan terhadap osteopenia dan osteoporosis. 

Ketika berat badan rendah, ini bisa jadi sinyal awal bahwa tulang kita mulai kehilangan kepadatannya dan menjadi keropos. Fenomena ini umumnya dihadapi oleh wanita pasca-menopause karena adanya penurunan hormon estrogen. 

Jadi, sebaiknya pantau berat badan Anda agar tetap dalam kisaran ideal. Anda bisa mengecek apakah berat badan Anda ideal atau tidak dengan kalkulator BMI. 

Hindari Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Minuman Beralkohol 

Dua faktor gaya hidup yang memiliki dampak signifikan pada kesehatan tulang adalah merokok dan konsumsi alkohol. Merokok telah terbukti memberikan banyak dampak negatif pada kesehatan, termasuk menyebabkan masalah pada tulang. 

Nikotin dan bahan kimia lain dalam rokok dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium, mineral penting yang diperlukan untuk kesehatan tulang. 

Walaupun konsumsi alkohol dalam jumlah sedang mungkin tidak berdampak buruk bagi sebagian orang, tetapi konsumsi berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan tulang. 

Alkohol dapat mengganggu keseimbangan kalsium dalam tubuh. Ini mengakibatkan penurunan absorpsi kalsium dari saluran pencernaan, yang pada akhirnya berdampak pada kepadatan tulang. Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan juga dapat mengurangi produksi hormon yang mempengaruhi pembentukan tulang, seperti estrogen. 

Perbanyak Asupan Kalsium 

Apa fungsi dari mineral kalsium? Kalsium itu ibarat ‘pahlawan’ untuk tulang. Mineral ini berfungsi menjaga tulang agar tetap kuat dan tidak mudah patah akibat osteoporosis. 

Pastikan bahwa Anda sudah memenuhi kebutuhan kalsium harian dengan baik. Orang di usia 18-50 tahun dianjurkan untuk mengonsumsi 1.000 mg kalsium setiap hari. Sementara wanita yang sudah memasuki usia 50 tahun dan pria di usia 70 tahun wajib meningkatkan konsumsi kalsium hariannya menjadi 1.200 mg.  

Cara mendapatkan asupan kalsium bisa dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Adapun makanan yang tinggi kalsium adalah produk susu, kacang almond, sayuran hijau, ikan salmon, sarden, atau tahu. 

Anda juga bisa rutin mengonsumsi Anlene Total 10 untuk memenuhi kebutuhan kalsium sehari-hari. Anlene Total 10 dilengkapi dengan Kalsium tinggi dengan formulasi yang lebih rendah lemak dan laktosa. Kandungan kalsium dalam Anlene Total 10 ini dapat membantu untuk meningkatkan kepadatan tulang. 

Konsumsi Vitamin D 

Selain kalsium, vitamin D juga penting untuk menjaga kesehatan tulang. Vitamin D bekerja agar tubuh dapat menyerap kalsium secara optimal. Vitamin D alami bisa diperoleh dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit. 

Anda juga bisa memenuhi asupan Vitamin D dengan mengonsumsi makanan yang tinggi Vitamin D, seperti ikan salmon, tuna, jamur, atau telur. Anlene Total 10 juga bisa menjadi alternatif terbaik untuk membantu Anda mendapatkan asupan Vitamin D. 

Anlene Total 10 dilengkapi dengan Vitamin D untuk tulang, Vitamin C + Kolagen untuk sendi, dan protein untuk otot. Jadi, tak hanya untuk kesehatan tulang saja, Anlene Total 10 juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan sendi dan otot Anda. 

Memenuhi Kebutuhan Protein Harian 

Salah satu langkah pencegahan osteoporosis yang sering diabaikan adalah memenuhi kebutuhan protein sehari-hari. Protein adalah komponen penting dari matriks tulang. Sebagian besar tulang terdiri dari protein kolagen, yang memberikan struktur dan kekuatan. Asupan protein yang memadai dapat mendukung pembentukan dan perbaikan tulang keropos. 

Asupan protein yang seimbang dapat meningkatkan penyerapan kalsium dari usus. Kalsium adalah mineral penting untuk kesehatan tulang. Tak hanya itu saja, protein turut membantu mengoptimalkan proses penyerapan kalsium untuk mencegah osteoporosis. 

Dengan memahami penyebab dan faktor risiko osteoporosis serta mengadopsi gaya hidup sehat, Anda sudah melakukan langkah yang tepat untuk meningkatkan kekuatan tulang dan mencegah risiko osteoporosis di masa mendatang. 

Jangan lupa untuk turut mengonsumsi Anlene Total 10 setiap hari. Cegah osteoporosis dengan Anlene Total 10 yang memiliki 10 manfaat esensial untuk tubuh, termasuk untuk kesehatan tulang. Melakukan langkah pencegahan tentu lebih baik ketimbang mengobati.