Body & Mind

Wajib Tahu! Inilah Jenis-jenis dan Penyebab Patah Tulang

4 mins 16 September 2022

Pernahkan Anda mengalami patah tulang? Tentu sangat menyakitkan, bukan? Baik patah tulang tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya, biasanya disebabkan oleh benturan. Kondisi ini akan semakin parah bila Anda menderita pengeroposan tulang atau osteoporosis

Pengertian Patah Tulang

Patah tulang atau fraktur adalah kondisi di mana tulang menjadi retak, pecah, bahkan patah sehingga mengubah posisi atau bentuknya. Ini dapat terjadi ketika tulang Anda mendapatkan tekanan atau benturan dengan kekuatan yang lebih besar dibandingkan tulang itu sendiri.

Patah tulang bisa dialami oleh siapa saja. Mayoritas penderita patah tulang merupakan korban kecelakaan dengan benturan kuat pada tulang. Ini juga umum terjadi pada lansia lantaran kondisi tulang yang rapuh.

Pengobatan patah tulang sangat dibutuhkan untuk mengembalikan posisi tulang seperti semula. Adapun beberapa pertolongan pertama yang dibutuhkan oleh pasien patah tulang adalah:

  • Kompres dengan es batu untuk meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan

  • Jangan menggerakan atau memindahkan pasien tanpa arahan pihak medis

  • Jangan memberikan makanan atau minuman melalui mulut

  • Jika terdapat pendarahan, hentikan dengan perban steril atau kain bersih secara perlahan

Jenis Patah Tulang

Berdasarkan jenisnya, fraktur atau tulang patah dibedakan sesuai kondisinya, yaitu:

  • Patah Tulang Terbuka

Kondisi ini dipicu oleh tulang yang patah hingga merobek kulit. Akibatnya, jaringan di bawah kulit dan tulang yang patah menjadi terbuka.

  • Patah Tulang Tertutup

Kebalikan dari jenis di atas, fraktur tertutup tidak sampai merobek kulit. Jaringan di bawah kulit pun masih utuh karena tulang yang patah tidak menembus kulit.

  • Patah Tulang Parsial

Artinya, kondisi tulang hanya retak atau tidak patah sepenuhnya. Jenis fraktur ini terbagi menjadi tiga, antara lain:

  • Greenstick fracture; salah satu sisi tulang bengkok dan retak

  • Hairline fracture atau stress fracture; tulang retak yang tipis seperti garis rambut

  • Buckle atau torus fracture; tulang yang patah tidak memisahkan dua sisi tulang dan bisa menimbulkan benjolan pada area yang retak

  • Patah Tulang Lengkap

Kondisi ini ditandai dengan tulang yang patah terbagi menjadi dua atau lebih. Tulang patah lengkap terbagi dalam berbagai jenis, yaitu:

  • Single fracture; tulang patah terbagi menjadi dua bagian

  • Comminuted fracture; tulang patah yang terbagi menjadi tiga bagian atau lebih

  • Compression fracture; tulang hancur atau remuk karena tekanan

  • Displaced fracture; tulang remuk hingga berkeping-keping dan keluar dari posisi aslinya

  • Nondisplaced fracture; tulang remuk hingga berkeping-keping namun tetap pada posisinya

  • Segmental fracture; tulang patah terbagi menjadi dua bagian yang tidak saling berkaitan sehingga ada bagian tulang yang tampak melayang

  • Avulsion fracture; patah tulang di dekat ligamen atau tendon sehingga bagian tersebut akan menarik potongan tulang kecil yang patah dari bagian tulang utama

Penyebab dan Faktor Risiko Patah Tulang

Terdapat beberapa pemicu patah tulang yang perlu Anda perhatikan, seperti:

  • Cedera karena hentakan berulang seperti olahraga atau kegiatan baris berbaris

  • Cedera karena perkelahian, terjatuh, hingga kecelakaan

  • Penyakit akibat melemahnya kondisi tulang seperti osteoporosis, infeksi tulang (osteomielitis), kelainan genetik yang memicu kerapuhan tulang (osteogenesis imperfecta), hingga kanker tulang

Sementara itu, patah tulang lebih rentan terjadi pada kelompok dengan faktor risiko berikut ini.

  • Usia lanjut

  • Jenis kelamin wanita terlebih yang berusia di atas 50 tahun

  • Gaya hidup sedentary atau kurang aktif bergerak

  • Sering mengonsumsi obat kortikosteroid berkepanjangan

  • Pengidap diabetes mellitus, gangguan kelenjar endokrin, gangguan saluran pencernaan, atau rheumatoid arthritis

  • Kurang asupan nutrisi penting, terutama untuk tulang seperti vitamin D dan kalsium

  • Sering merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan

Tanda dan Gejala Patah Tulang

Seseorang yang mengalami fraktur biasanya ditandai dengan gejala berikut ini.

  • Bengkak dan memar di bagian yang mengalami cedera

  • Mati rasa dan kesemutan di bagian tulang patah

  • Deformitas atau perbedaan bentuk pada area patah tulang

  • Nyeri hebat

  • Untuk patah tulang terbuka, tulang akan mencuat dari kulit

  • Kesulitan menggerakkan bagian tubuh dengan tulang yang patah

Diagnosis dan Pengobatan Patah Tulang

Ketika melakukan diagnosis pada pasien fraktur, dokter akan menanyakan riwayat penyakit, gejala, serta riwayat cedera yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada bagian tulang yang patah.

Diagnosis lebih dalam akan dilakukan guna memastikan tingkat keparahan fraktur. Dokter akan menggunakan alat pemindai seperti CT scan, Rontgen, dan MRI. Bila diperlukan, pemeriksaan kepadatan tulang dan pemeriksaan darah akan dilakukan untuk mengetahui keberadaan penyakit yang memicu peningkatan risiko patah tulang.

Setelah dilakukan diagnosis, pengobatan patah tulang berlanjut dengan metode berikut.

  • Memberikan obat pereda nyeri dan pencegah infeksi

  • Pemasangan gips dari fiberglass atau plaster untuk mencegah pergerakan tulang yang patah ketika penyembuhan

  • Operasi guna menyambung kembali tulang patah menggunakan rods, screw, pen, dan plat khusus

  • Melakukan traksi untuk menyejajarkan tulang yang patah sekaligus meregangkan tendon dan otot di sekitarnya

Cegah risiko tulang patah dengan memenuhi nutrisi penting bagi organ tubuh. Salah satunya yaitu dengan mengonsumsi Anlene secara rutin 2x sehari. Tidak hanya kaya akan kalsium dan vitamin D yang baik untuk tulang, Anlene juga tinggi protein, kolagen, dan kalium yang dapat meningkatkan kondisi sendi dan otot. Yuk, jaga kesehatan tulang dengan minum Anlene setiap hari!