Body & Mind

Sering Merasa Pusing dan Lemas? Waspadai Gejala Hipotensi

4 mins 22 June 2022

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ya, hipertensi adalah kondisi yang berbahaya karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Di sisi lain, tekanan darah yang terlalu rendah juga ternyata tidak boleh disepelekan. Meskipun tekanan darah yang tinggi harus dihindari, banyak yang mengira memiliki tekanan darah rendah adalah hal yang baik. Padahal, kenyataannya bukan seperti itu. Kondisi ini disebut dengan hipotensi. Yuk, kenali seperti apa gejala hipotensi!

 

Gejala Hipotensi

Tekanan darah dapat diartikan sebagai kekuatan aliran darah yang keluar terhadap dinding pembuluh darah. Tinggi atau rendahnya tekanan darah bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa kuat jantung memompa darah. 

Pada tubuh yang sehat, tekanan darah akan cenderung normal, tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Ukuran tekanan darah sendiri diperlihatkan dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah).

Tekanan darah yang normal adalah berkisar pada angka 90/60 mm/Hg dan 120/80 mmHg. Bila saat dilakukan pengukuran tekanan darah angka yang keluar di bawah 90/60 mm/Hg, berarti Anda mengalami hipotensi. Banyak orang bilang saat tekanan darah naik, mereka merasakan pusing dan sakit kepala. Lantas, bagaimana dengan hipotensi?

 

Ternyata hipotensi juga ada gejalanya sendiri. Jika tekanan darah Anda terlalu rendah, biasanya akan muncul gejala hipotensi seperti berikut ini.

  • Pusing atau sensasi berputar

  • Mual atau muntah

  • Penglihatan kabur

  • Kelelahan

  • Lesu atau lemas

  • Napas cepat atau pendek

  • Sulit berkonsentrasi

  • Sempoyongan atau kehilangan keseimbangan

  • Pingsan

 

Gejala hipotensi biasanya bersifat sementara dan dapat mereda setelah penderitanya beristirahat dan minum air putih. Meski begitu, bukan berarti hipotensi dapat disepelekan dan dibiarkan begitu saja. Bisa saja muncul risiko komplikasi seperti jatuh (akibat kehilangan keseimbangan atau pingsan), syok (karena aliran darah ke organ kurang), dan masalah pada jantung.

Jika tekanan darah terlalu rendah, aliran darah ke otak dan organ vital lainnya bisa terhambat atau berkurang. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan timbulnya gejala-gejala hipotensi. 

 

Penyebab Hipotensi Bisa Dihindari!

Pada dasarnya, tekanan darah seseorang bisa naik dan bisa juga turun. Perubahan tekanan darah ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pertambahan usia, pengobatan, dan kondisi cuaca. 

Ada beberapa kondisi ketika tekanan darah seseorang cenderung lebih rendah, seperti saat sedang relaks, setelah makan, dan ketika rajin berolahraga. Selain itu, tekanan darah seseorang pada malam hari biasanya lebih rendah daripada saat siang hari. Pada kondisi-kondisi seperti ini, penurunan tekanan darah umumnya tidak menimbulkan gejala khusus.

Namun, ada kondisi tertentu yang bisa menyebabkan tekanan darah seseorang drop hingga di bawah normal. Kondisi-kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa membahayakan keselamatan. Berikut kondisi tertentu yang perlu Anda waspadai.

  • Kehamilan, terutama pada trimester pertama

  • Dehidrasi berat

  • Tirah baring

  • Perdarahan sehingga volume darah rendah

  • Gangguan jantung, misalnya berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat

  • Gangguan fungsi paru-paru

  • Gangguan hormon, seperti hipotiroid, diabetes

  • Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya untuk kondisi gagal jantung, disfungsi ereksi, masalah neurologis, depresi, dan lain-lain

  • Suhu ekstrem, misalnya terlalu panas atau terlalu dingin

  • Kekurangan vitamin B12 dan asam folat yang menyebabkan anemia berkepanjangan

  • Syok anafilaktik akibat reaksi alergi hebat

  • Penyakit sistem saraf pusat seperti Parkinson

 

Jika Anda mengalami hipotensi yang sampai mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehar-hari Anda, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Terlebih lagi jika Anda pernah sampai kehilangan kesadaran, sesak napas, keringat dingin, atau serangan syok. Dokter akan memberikan penanganan atau pengobatan yang disesuaikan dengan faktor penyebabnya. 

 

Tips Mencegah Hipotensi

Kemungkinan besar, setiap orang pernah mengalami tekanan darah tubuhnya menurun. Namun, bila gejala hipotensi cukup sering terjadi, bisa jadi Anda perlu mengubah beberapa kebiasaan dalam keseharian Anda.

Kabar baiknya, hipotensi bisa dicegah dengan penyesuaian gaya hidup atau kebiasaan. Supaya gejala hipotensi tidak kambuh lagi, lakukan langkah-langkah berikut ini.

  • Batasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol

  • Konsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sering

  • Konsumsi makanan yang ampuh atasi darah rendah, seperti kismis, wortel, buah bit, kacang-kacangan, bayam, telur

  • Batasi asupan garam, yaitu tidak lebih dari 5 gram per hari

  • Cukupi kebutuhan cairan harian, minimal 8 gelas per hari

  • Tidak langsung berdiri setelah makan

  • Tidak duduk atau berdiri terlalu lama

  • Tidak mengubah posisi secara tiba-tiba

  • Berdiri secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring

  • Tidak mengangkat beban yang terlalu berat

  • Posisikan kepala lebih tinggi dari tubuh ketika tidur

  • Rajin olahraga untuk meningkatkan massa otot tubuh dan melancarkan aliran darah

  • Tidak merokok

 

Untuk mendukung pola hidup sehat Anda, minum juga Anlene Gold Plus setiap hari. Anlene memberikan nutrisi yang dibutuhkan agar daya tahan tubuh tetap kuat. Anlene Gold Plus memiliki kandungan kalsium tinggi, kolagen, protein, vitamin B2, B6, B12, C, D, E, zinc, dan magnesium. Anlene juga rendah kolesterol sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Dengan asupan nutrisi yang cukup dan dibarengi dengan rajin berolahraga, gejala hipotensi dapat dihindari.

 

Referensi:

https://www.halodoc.com/kesehatan/hipotensi

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3584159/hipotensi-beda-dengan-hipertensi-ini-penjelasannya

https://www.halodoc.com/artikel/tekanan-darah-rendah-coba-10-makanan-ini

https://www.alodokter.com/hipotensi

https://www.klikdokter.com/penyakit/hipotensi